Data fundamental baik secara eksternal maupun internal mendukung penguatan mata uang rupiah
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis sore menguat setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuannya.

Rupiah menguat 23 poin atau 0,16 persen menjadi Rp13.960 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.983 per dolar AS.

"Data fundamental baik secara eksternal maupun internal mendukung penguatan mata uang rupiah," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

Dari internal, sentimen positif bagi rupiah yaitu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari ini yang memutuskan menurunkan suku bunga acuannya 25 basis poin menjadi 5,75 persen.

Kebijakan tersebut diambil bank sentral dengan pertimbangan rendahnya inflasi ke depan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah prospek pertumbuhan global yang sedang turun.

Dari eksternal, pelaku pasar kini kembali meyakini bahwa The Fed akan memangkas suku bunga tiga kali di tahun ini.

Yang paling dekat pemangkasan akan dilakukan pada 31Juli 2019 atau 1 Agustus 2019 waktu Indonesia, kemudian dua lagi di bulan September dan Desember 2019.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp13.979 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.925 per dolar AS hingga Rp13.981 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.976 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.949 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi terus menguat hari ini, jelang pengumuman BI
Baca juga: Menanti kebijakan BI, rupiah ditutup melemah namun tak lewati Rp14.000
Baca juga: Menkeu perkirakan kurs rupiah semester II Rp14.303 per dolar AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019