Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi, menguat seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Pada pukul 9.48 WIB, rupiah menguat 57 poin atau 0,41 persen menjadi Rp13.903 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp13.960 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat, mengatakan keputusan BI menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 5,75 persen menjadi katalis positif bagi nilai tukar.

"Dengan keputusan ini tampaknya defisit transaksi berjalan atau CAD untuk Q2-2019 masih cukup aman mengingat neraca perdagangan selama Q2-2019 tercatat sebesar 1,8 miliar dolar AS, membesar dibandingkan defisit neraca perdagangan pada Q2-2018 yang berpotensi membuat CAD Q2-2019 melebar diabndingkan CAD Q2-2018 yang tercatat sebesar 3,02 persen dari PDB," ujar Lana.

Dengan keputusan ini, lanjut Lana, tren suku bunga acuan BI ke depan dinilai akan cenderung turun.

"Kemungkinan masih ada ruang penurunan 25 bps lagi hingga akhir tahun 2019, menjadi 5,5 persen," kata Lana.

Lana memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp13.965 per dolar AS sampai Rp14.000 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.913 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.976 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat setelah BI turunkan suku bunga acuan
Baca juga: Suku bunga acuan BI turun, IHSG ditutup menguat
Baca juga: Pangkas bunga acuan, BI yakin modal asing tetap masuk dengan deras
Baca juga: Transaksi berjalan membaik, BI pangkas bunga acuan ke 5,75 persen

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019