Saat ini, asupan makanan bayi gajah tersebut dari air susu induknya,
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama bayi gajah Sumatera yang baru lahir di Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada 22 Juli 2019 itu dengan nama "Dumbo".

"Ini kelahiran binatang yang termasuk dilindungi di KBS, setelah kita mendapatkan izin untuk pengelolaan konservasi di KBS. Saya bersyukur Dumbo ini bisa dilahirkan normal dan dalam kondisi selamat," kata Risma saat berkunjung di KBS Surabaya, Selasa.

Dumbo ini berjenis kelamin jantan. Ia adalah anakan kedua dari induk bernama Lembang dan hasil perkawinan dengan gajah jantan bernama Doa. Sebelumnya, Lembang juga telah melahirkan anak yang diberi nama Gonzales.

Lembang kini berusia 47 tahun, sedangkan Doa berusia 53 tahun. Sementara itu Gonzales masih berusia 9 tahun dan adiknya Dumbo berusia tujuh hari.

Tri Rismaharini menjelaskan alasan mengapa memberi nama Dumbo karena nama Dumbo diambil dari cerita legenda gajah. Dumbo itu cerita tentang gajah kecil, yang ditinggal mati oleh bapak ibunya. Namun karena gajah kecil itu pintar, Dumbo disukai banyak orang sehingga menjadi tokoh atau raja di lingkunganya.

Dumbo lahir secara normal dengan berat 112 kg, tinggi badan 88 cm dan lingkar dada 118 cm. Dengan lahirnya bayi gajah Sumatera ini, kini koleksi satwa gajah yang ada di KBS bertambah menjadi enam ekor.

Baca juga: Bentang Seblat habitat terakhir gajah di Bengkulu

Sementara itu, Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Choirul Anwar mengatakan proses kelahiran Dumbo berlangsung lancar. Sebelumnya, Lembang mengandung selama 21 bulan.

"Saat ini, asupan makanan bayi gajah tersebut dari air susu induknya," ujarnya.

Untuk sekarang, tambah dia Dumbo dalam pengawasan ketat tim keeper KBS. Dumbo masih ditempatkan di satu kandang dengan Lembang. Setelah enam bulan, Dumbo akan ditempatkan terpisah. "Di usia itu Dumbo sudah bisa makan sendiri," katanya.

Baca juga: Menjaga populasi gajah sumatera dengan GPS colar

Baca juga: 259 penghargaan nasional-internasional diterima wali kota Surabaya


 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019