Washington (ANTARA) - Amerika Serikat pada Rabu menjatuhkan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif.

AS bakal menargetkan juru bicara negara tersebut dan kemungkinan mencederai peluang pembicaraan diplomatik di tengah peningkatan ketegangan antar dua negara tersebut.

Zarif merupakan aktor utama dalam kesepakatan nuklir Iran 2015, yang disetujui di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama dengan Teheran serta kekuatan dunia lainnya. Namun, Presiden Donald Trump menarik Washington dari kesepakatan itu tahun lalu.

Hubungan antara Washington dan Teheran kian bergejolak dalam beberapa bulan belakangan pascaserangan tanker di Teluk. AS menuding Iran berada di balik serangan tersebut. Selain itu, penembakan 'drone' AS oleh Iran juga memicu aksi serangan udara balasan oleh AS, yang dibatalkan Trump pada menit-menit terakhir.

Baca juga: Presiden: Iran tidak ingin berperang dengan AS

"Javad Zarif menerapkan agenda sembrono Pemimpin Spiritual Iran sekaligus menjadi juru bicara utama rezim Iran di seluruh dunia. Amerika Serikat mengirim pesan yang jelas kepada rezim Teheran bahwa ulahnya akhir-akhir ini sangat tidak dapat diterima," kata Menteri Keuangan Steven Mnuchin dalam satu pernyataan.

Sanksi terhadap Zarif akan memblokir segala aset atau kepentingan yang ia miliki di AS, namun menteri Iran itu berdalih bahwa dirinya tak memiliki aset di AS.

"Alasan AS menjadikan saya target adalah karena saya menjadi juru bicara utama Iran di seluruh dunia," cuit Zarif di Twitter. Apakah kenyataan ini begitu menyakitkan? Itu tak berpengaruh pada saya ataupun keluarga saya, karena saya tidak memiliki aset ataupun kepentingan di luar dari Iran. Terima kasih telah menganggap saya sebagai ancaman besar bagi agenda anda."

Baca juga: Iran: Sanksi AS punya "konsekuensi serius" bagi tatanan dunia
Baca juga: AS bertekad terus tekan ekonomi Iran

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019