Bandung (ANTARA) - Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengungkapkan bahwa kerangka manusia yang ditemukan di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, berjenis kelamin laki-laki.

"Korban ini berjenis kelamin laki-laki, kedua umur paruh baya," kata Hendra di Polresta Bandung, Jalan Bhayangkara, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.

Fakta tersebut, kata Hendra, ditemukan setelah adanya hasil forensik sementara dari pihak kepolisian. Selain jenis kelamin dan usia paruh baya, ia belum menyebut fakta lain terkait identitas kerangka manusia itu.

Dia pun meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan apabila ada anggota keluarganya yang hilang. Pasalnya, kata dia, hal tersebut bisa mempercepat pengungkapan identitas kerangka itu.

"Jika ada masyarakat yang keluarganya hilang silahkan laporkan kepada kami," kata Hendra.


Baca juga: PMI evakuasi kerangka manusia diduga korban tsunami

Sementara itu, Dokter Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Nurul Aida Fathya mengatakan bahwa pemeriksaan terhadap kerangka itu telah dilakukan sejak Jumat (17/1).

Setelah kerangka dikumpulkan dan disusun, maka menurutnya, teridentifikasi jenis kelamin laki-laki. Sedangkan ia belum bisa merincikan tinggi badan dan keterangan lainnya.

"Kita coba susun kerangka dan identifikasi bahwa jenis kelaminnya laki-laki, usia antara dewasa hingga paruh baya, dan ras nya mongoloid artinya orang asia," katanya.

Seperti diketahui, sebelumnya ditemukan sebuah rangka manusia yang terduduk sebuah rumah kosong, Kompleks Sukamenak Indah, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung pada Selasa (14/1).

Berdasarkan keterangan Polsek Margahayu, kerangka itu ditemukan oleh seorang yang sedang membersihkan rumah. Saat ditemukan, kerangka tersebut sedang duduk pada sebuah sofa dengan jas hujan ponco berwarna biru muda.

Baca juga: Warga Bintan temukan kerangka manusia saat garap lahan

Baca juga: Polisi ungkap fakta baru kasus pembunuhan satu keluarga di Banyumas


Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020