persis mencari jarum di tumpukan jerami
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan tingkat kesembuhan COVID-19 di empat kabupaten dan satu kota mencapai 84 persen dan selama dua pekan terakhir lebih didominasi kasus pasien positif dengan riwayat perjalanan dari luar daerah.

"Tingkat kesembuhan di DIY sekitar 84 persen," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih saat dihubungi di Yogyakarta, Senin.

Menurut Berty, lebih dari 80 persen kasus COVID-19 yang ditemukan di DIY selama 14 hari terakhir merupakan kasus impor.

"Di mana kasus tersebut mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah," kata dia.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di DIY bertambah delapan menjadi 324 orang
Baca juga: Bulog DIY siap salurkan bansos warga terdampak COVID-19


Anggota Tim Perencanaan Data dan Analisis Gugus Tugas COVID-19 DIY Riris Andono Ahmad mengatakan munculnya kasus impor tidak dapat dicegah selama orang masih diperbolehkan bepergian antarprovinsi.

"Kita kan memang tidak bisa menutup perbatasan, kecuali antarnegara," kata dia.

Meski demikian, kata dia, yang lebih penting dilakukan saat ini adalah mencegah agar kasus itu tidak berlanjut menjadi penularan lokal.

Penemuan kasus-kasus impor itu, menurut dia, justru sebagai indikator bahwa sistem penanganan COVID-19 di DIY sudah berjalan dengan baik.

"Kalau enggak ketemu kan malah jadi penyebab penularan baru di Yogyakarta. Sehingga yang lebih penting adalah sebisa mungkin menemukan kasus impor dan kalau sudah ketemu langsung diisolasi," kata dia.

Baca juga: 8 anggota Polda DIY telah sembuh dari COVID-19
Baca juga: BEI DIY optimistis tanggap darurat tak pengaruhi pertumbuhan investor


Riris Andono mengatakan Pemda DIY saat ini tengah menggencarkan uji usap (swab) untuk mempercepat penemuan kasus-kasus positif COVID-19. Bukan hanya difokuskan untuk pasien ODP atau PDP, namun terhadap warga yang datang dari daerah berisiko tinggi. "Persis mencari jarum di tumpukan jerami, kita lakukan pencarian secara intensif," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaning Astutie mengatakan bahwa pemeriksaan COVID-19 dengan menggunakan PCR atau swab sejatinya lebih cepat untuk mengetahui status pasien.

Menurut dia, pemeriksaan COVID-19 tidak harus terlebih dahulu menggunakan metode RDT seperti pada umumnya.

"Tidak masalah jika langsung menggunakan metode PCR karena hasilnya akan langsung terlihat. Sehingga, akan lebih cepat untuk mengetahui status pasien dan mengetahui seberapa persen tingkat penularan virus COVID-19 di DIY," kata dia.

Pemda DIY mencatat total orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Senin (6/7) mencapai 7.823 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 (dengan tes usap) tercatat 1.912 orang.

Dari jumlah PDP tersebut, 1.465 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, 339 orang positif di mana 278 orang di antaranya sembuh, dan delapan meninggal, sedangkan yang masih menunggu hasil 108 orang dengan 26 di antaranya telah meninggal.

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 DIY bertambah jadi 260 orang
Baca juga: DIY kembali perpanjang status tanggap darurat bencana COVID-19

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020