Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jember, Jawa Timur pada hari ketiga tanggap darurat bencana (TDB) banjir melakukan normalisasi sumur warga agar airnya bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan pascabanjir.

"Setelah melakukan 'assessment' dan menyalurkan makanan kepada para korban banjir di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo Tim WASH PMI Kabupaten Jember fokus membantu warga seperti menormalisasikan sumur warga yang tercemar," kata Ketua PMI Kabupaten Jember E.A. Zaenal Marzuki melalui sambungan telepon di Sukabumi, Sabtu.

Dalam proses normalisasi sumur warga ini, Posko TDB Banjir PMI Kabupaten Jember menerjunkan Tim WASH dengan 11 personel. Mereka membawa peralatan lengkap untuk menormalisasi sekaligus mensterilkan sumur-sumur warga yang terendam banjir agar bisa digunakan lagi.

Dari hasil penyisiran sumur warga yang berada di wilayah RT6/RW3 Dusun Kraton, kondisinya banyak digenangi air bekas banjir, lumpur, dan sampah. Relawan harus mengurasnya hingga bersih dan diberi tawas.

Pengurasan sumur dilakukan dengan menggunakan dua alat sedot air dan dua armada kendaraan khusus. Rata-rata normalisasi sumur membutuhkan waktu 30-60 menit.

Baca juga: 100 lebih warga Jember mengungsi akibat banjir

Dia menjelaskan normalisasi sumur dengan cara menyingkirkan sisa lumpur dan sampah menjadi penting agar masyarakat bisa memanfaatkan sumurnya untuk mendapatkan air bersih. Apalagi, air bersih merupakan kebutuhan dasar penyintas pascabencana.

Genangan banjir yang rata-rata dengan ketinggian air mencapai satu meter merendam sejumlah permukiman, termasuk sumur, sehingga warga tidak dapat memanfaatkan air sumurnya untuk kepentingan rumah tangga, seperti mencuci, mandi, dan memasak.

Maka dari itu, setelah banjir surut, relawan PMI yang berada di lokasi diinstruksikan untuk membantu membersihkan rumah dan sumur warga yang dipenuhi lumpur serta air kotor, mengingat di hari ketiga masa tanggap darurat bencana, warga yang awalnya mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Sumur menjadi prioritas pembersihan Tim WASH PMI mengingat warga mulai kembali ke rumah masing-masing dan membutuhkan air bersih untuk melakukan berbagai aktivitas rumah tangganya," katanya.

Zaenal mengatakan kawasan Dusun Kraton, Desa Wonoasri merupakan daerah hilir aliran Sungai Mayang dan Gladak Putih sehingga menjadi daerah paling parah diterjang banjir, apalagi diperparah dengan adanya kiriman air dari Sungai Gladak Putih yang berada di Curahnongko.

Hasil "assesment" relawan PMI Jember terdapat 814 kepala keluarga yang tersebar di RW 1, 2, dan 3 Dusun Kraton yang terdampak banjir, namun di hari kedua genangan air sudah mulai surut, tepatnya saat menjelang sore.

Baca juga: Banjir di Jember semakin meluas sampai enam kecamatan
Baca juga: Pemprov Jatim kirim bantuan korban banjir Sumberagung Jember

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021