Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI mendukung instruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo kepada seluruh kapolda untuk membentuk Kampang Tangguh Narkoba guna mencegah penyalahguaan narkoba.

"Kami dari Farksi Golkar sangat mengapresiasi ide cerdas bapak Kapolri untuk membuat pertahanan yang kuat guna mencegah peredaran gelap narkoba di tengah-tengah masyarakat yang diberi nama Kampung Tangguh Narkoba," kata Anggota Komisi III DPR RI Supriansa dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Supriansa menilai, pembentukan Kampung Tangguh Narkoba merupakan ide cerdas Kapolri sebagai benteng pertahanan untuk menjaga masyarakat dari bahaya narkoba.

Ia mengatakan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat merusak dan mengkawatirkan karena menghancurkan sendi-sendi kehidupan, terutama generasi penerus bangsa.

Baca juga: KBPP Polri dukung pembentukan Kampung Tangguh Narkoba

Menurut dia, Pemerintah Indonesia sudah tegas menyatakan perang terhadap kejahatan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba sejak 2016.

"Itu artinya seluruh kekuatan bangsa harus kita keluarkan untuk melawan peredaran gelap narkoba,” ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat Santoso. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Anggota Komisi III DPR RI Santoso yang merupakan politikus Partai Demokrat setuju dengan pembentukan Kampung Tangguh Narkoba sebagai langkah nyata
kepolisian berperang melawan narkoba.

Menurut dia, perang melawan narkoba jangan menjadi slogan saja, tetapi harus didukung upaya nyata.

"Sangat setuju, narkoba musuh bangsa, jangan hanya slogan saja tapi harus dibuktikan dengan aksi nyata salah satunya pembentukan Kampung Tangguh Narkoba di seluruh Indonesia," kata Santoso.

Baca juga: Kapolri instruksikan bentuk Kampung Tangguh Narkoba di seluruh polda

Saat ini, kata Santoso, peredaran narkoba semakin mengkhawatirkan bahkan kronis. Hampir di semua daerah sudah dimasuki peredaran narkoba.

"Bukan hanya di kota besar, narkoba sudah masuk ke kampung-kampung karena itu pemberantasan harus masif dan sinergis antara penegak hukum dan masyarakat,” kata Santoso.

Diberitakan sebelumnya Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh kapolda untuk membentuk Kampung Tangguh Narkoba di wilayah masing-masing.

Kampung Tangguh Narloba tersebut dibentuk oleh anggota Polri dengan menggandeng pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait.

Keberadaan Kampung Tangguh Narkoba untuk mendeteksi dini peredaran narkoba di area tempat tinggal. Dengan begitu sistem pencegahan bisa dimaksimalkan.

Baca juga: Kapolri perintahkan pembentukan Kampung Tangguh Narkoba

"Terhadap peredaran yang ada segera bisa diinformasikan sehingga kemudian kita bisa tangkap dengan harapan memiliki daya cegah dan daya tangkal," kata Sigit usai merilis pengungkapan kasus sabu-sabu dari Timur Tengah seberat 1,1 ton di Polda Metro Jaya, Senin (14/6).

Selain itu, Kapolri menyerukan perang terhadap narkoba dan menuntaskan permasalahan narkoba dari mulai hulu sampai hilir.

"Pemberantasan narkoba adalah tanggung jawab bersama. Kami bisa bekerja maksimal dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada. Narkoba adalah ancaman bersama. Kami serukan terus berperang terhadap narkoba," ujar Kapolri.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021