jika nanti ditemukan ada kejanggalan atau keragu-raguan hasil timbangan bisa melaporkan ke Disperdagin Kota Kediri.
Kediri (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan jemput bola untuk melakukan tera ulang timbangan para pedagang di pasar tradisional.

Kepala Disperdagin Kota Kediri Tanto Wijohari mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta memberikan perlindungan pada konsumen.

"Kami memberikan edukasi kepada para pelaku usaha supaya tertib niaga dan kedua memberikan perlindungan kepada konsumen berkaitan dengan kebenaran pengukuran, penakaran dan penimbangan," katanya di Kediri, Kamis.

Pihaknya menargetkan supaya masyarakat kota Kediri menjadi masyarakat cerdas terhadap pengukuran, penakaran dan penimbangan.

Dirinya juga meminta jika nanti ditemukan ada kejanggalan atau keragu-raguan hasil timbangan bisa melaporkan ke Disperdagin Kota Kediri. Nantinya dari laporan itu segera ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan langsung.

"Kami akan melakukan pengecekan apakah alat tersebut rusak, perlu ditera ulang atau justru ada kecurangan-kecurangan dari pedagang atau pelaku usaha tersebut," kata Tanto.

Ia juga menegaskan jika memang terjadi kecurangan yang disengaja yang bersangkutan bisa diancam dengan hukum pidana yang berlaku.

"Hal tersebut telah diatur oleh pemerintah dalam kitab undang-undang hukum pidana dengan ancaman pidana mulai dari denda hingga kurungan. Sebab hal tersebut sangat merugikan masyarakat," kata dia.

Ia berharap dengan langkah yang dilakukan itu alat ukur yang dimiliki para pedagang benar-benar hasilnya jujur, sehingga hasil timbangan sesuai semestinya.

Sementara itu, Sugeng, salah satu pedagang kelontong di Pasar Pahing, Kota Kediri mengatakan kegiatan tera ulang ini tentunya sangat bermanfaat dan membantu para pedagang.

"Memang untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan kenyamanan berbelanja tera ulang timbangan ini sangat diperlukan. Dengan layanan jemput bola ini sangat memudahkan kami para pedagang," kata Sugeng.

Ia juga menambahkan kejujuran dalam berdagang adalah yang utama. Jika tidak jujur imbasnya juga dagangan akan sepi.

"Bukan hal sepele, tanggung jawabnya tidak hanya ke sesama manusia saja, melainkan kita juga bertanggung jawab kepada Sang Pencipta juga," kata Sugeng.

Dalam kegiatan tera ulang itu, ada ratusan timbangan dengan berbagai jenis yang dilakukan tera. Kegiatan ini juga gratis untuk para pedagang.
Baca juga: BPKN berharap PLN ganti kWh meter yang ditera ulang
Baca juga: Kemendag minta PLN tera ulang meter pastikan tarif pemakaian
Baca juga: Dinas KUMKP tera ulang timbangan pedagang duren di Kalibata

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021