Bengkulu (ANTARA) - Festival Komunitas Seni Media (FKSM) 2022 di Bengkulu melibatkan 13 komunitas seni media dan pertunjukan di Tanah Air yang menampilkan karya mereka dengan platform seni media atau karya seni berbasis pada teknologi media.

“FKSM ini merefleksikan satu gambaran di saat ini, kini mengalami keadaan sama di mana media menjadi bagian dari praktik hidup sehari-hari,” kata salah satu kurator pameran di FKSM 2022 Sudjud Dartanto dalam pembukaan FKSM 2022 di Taman Budaya, Bengkulu, Rabu malam.

Sudjud menuturkan seni media melibatkan berbagai unsur seperti kinetik, sensorik, suara, cahaya, imersif, video, animasi, digital konten atau kecerdasan buatan.

Karya-karya yang ditampilkan antara lain berasal dari Asosiasi Seniman Bengkulu, BAJRA dari Pasuruan, Jawa Timur, GaraGara Artist Initiative dari DKI Jakarta, Jonas Sestakresna - Ruang Asah Tukad Abu, dan Kecoak Timur dan KAE dari Gresik, Jawa Timur.

Kemudian, Komunitas Gubuak Kopi dari Solok, Sumatera Barat, Komunitas Lintas Seni dari Bengkulu, Waft Lab dari Surabaya, Jawa Timur, Prehistoric Soul dari Bali, Prewangan Studio dari Tuban, Jawa Timur, SARANA dari Samarinda, Kalimantan Timur.

Baca juga: Festival Jawara Satria wujud kolaborasi seni budaya Banyumas-Subang

FKSM yang bertema “Medi(t)asi Ritus/Rute” itu mempertemukan berbagai praktik produksi pengetahuan dari beragam komunitas dan kumpulan individu yang banyak bekerja dengan pendekatan teknologi dan kombinasi sejumlah bentuk media.

Berbagai karya dalam pameran di FKSM 2022 yang berlangsung pada 5-12 Oktober 2022 itu diseleksi oleh kurator Sudjud Dartanto, Jeong Ok Jeon, dan Yudi Ahmad Tajudin.

Pemilihan karya dan komunitas dalam festival menggambarkan kehadiran media dan teknologi yang semakin luas dan tajam dalam membentuk praktik hidup sehari-hari dan relasi-relasi sosial, baik dalam konteks lokal maupun konteks global.

FKSM 2022 berisikan pameran seni media, pentas pertunjukan silang-media, tur galeri, wicara seniman dan serangkaian kegiatan edukasi bagi publik umum dan pelajar di Bengkulu.

Festival tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang bekerja sama dengan ARCOLABS, Unit Pelaksana Teknis Dinas Taman Budaya Bengkulu, dan Asosiasi Seniman Bengkulu yang berlokasi di Taman Budaya.

 

Baca juga: 36 seniman pameran seni rupa di arena Festival Lima Gunung
Baca juga: Membangkitkan kembali kecintaan remaja pada wayang


Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022