Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Kedeputian Riset dan Inovasi Daerah mengkoordinasikan tiga prioritas kegiatan dalam rangka memperkuat Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida).

Tiga prioritas ini meliputi pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), pengembangan skema kolaborasi pendanaan riset dan inovasi antara Pemda dengan BRIN, serta penjelasan pemanfaatan hasil riset khusus data citra satelit.

“Hal itu untuk pemanfaatan potensi dan penyelesaian problem daerah,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam Rakortek Brida 2023 di Jakarta, Selasa.

Handoko mengatakan setelah melalui proses pembentukan dari organisasi perangkat daerah (OPD) kelitbangan menjadi Brida yang dilakukan dari 2022 sampai saat ini, maka BRIN akan berkoordinasi dalam rangka pembinaan teknis untuk penguatan Brida.

Baca juga: BRIN: Brida fokuskan riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah ekonomi

Deputi Riset dan Inovasi Daerah BRIN Yopi mengatakan salah satu langkah untuk mengkoordinasi adalah melalui Rakortek Brida 2023 dengan tema Pembinaan Teknis Bertujuan Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Rakortek BRIDA akan menjadi wadah bagi Brida untuk saling berkomunikasi dan berbagi pengalaman termasuk memperoleh pembinaan teknis dari BRIN untuk memperkuat BRIDA dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Yopi berharap BRIN secara masif meningkatkan pemantauan dan pembinaan kepada Brida sehingga pemda dapat meningkatkan daya saing daerahnya.

Ia juga berharap Brida dapat meningkatkan kualitas rumusan rekomendasi kebijakan kepada pemda termasuk dunia usaha agar dapat meningkatkan strategi investasi dan pengembangan usahanya.

Baca juga: BRIN dan Brida bantu pemda wujudkan pembangunan berkelanjutan

Selain itu, BRIN akan turut merilis Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang tidak lagi menggunakan data self-assessment pemerintah daerah melainkan menggunakan data sekunder dari kementerian/lembaga.

Deputi Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Boediastoeti Ontowirjo menjelaskan penyusunan IDSD merupakan upaya untuk mengukur dan mengetahui kondisi daya saing suatu daerah yang ditinjau dari lingkungan pendukung, SDM, pasar, dan ekosistem inovasi.

IDSD 2022 menggunakan konsep dan metode pengukuran dengan mengadopsi kerangka pengukuran Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum, yang disesuaikan dengan konteks daerah di Indonesia.

Hasil pengukuran IDSD 2022 akan disampaikan kepada 34 pemda yang mencakup 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca juga: Brida bawa solusi berbasis riset untuk majukan daerah

Hasil pengukuran IDSD 2022 diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi pemetaan potensi dan problem yang perlu diselesaikan, dengan pendekatan evidence-based policy oleh pemda atau Brida.

“Pengukuran IDSD dilakukan untuk memperoleh sebuah ukuran daya saing daerah yang komprehensif dan dapat merefleksikan tingkat produktivitas daerah,” ujarnya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023