Jakarta (ANTARA News) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan bahwa pencopotan AKBP Sunario dari jabatannya sebagai Kapolres Ketapang, Kalimantan Barat, karena tidak melaporkan rencana kunjungan dari Kepolisian China.

Bahkan Sunario juga dinilai telah melampaui wewenangnya dengan menjalin kerja sama dengan Kepolisian China.

Padahal setiap kunjungan atase kepolisian dari luar negeri ke Indonesia maupun kesepakatan kerja sama harus seizin dan sepengetahuan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri.

"Harus melapor ke Hubinter. Kemarin, tidak ada laporan sama sekali," kata Irjen Setyo di Jakarta, Rabu.

"Yang salah Kapolresnya. Dapat kunjungan, malah tidak lapor Kapolda, tidak lapor Mabes Polri. Begitu kejadian (informasi beredar di internet), malah ngeles," ujar dia menambahkan.

Akibat perbuatannya tersebut Sunario dicopot dari jabatan Kapolres Ketapang dan dimutasi ke Polda Kalbar untuk diperiksa, sedangkan AKBP Yury Nurhidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Singkawang ditunjuk untuk menempati posisi Kapolres Ketapang.

Baca juga: Pemimpin baru Polres Ketapang dilantik

Baca juga: Kapolda Kalbar: Kapolres Ketapang dicopot dalam rangka pemeriksaan

Baca juga: Narasi Anti-Hoax - Plakat "kantor polisi bersama" Indonesia-China bikin geger

Baca juga: Gara-gara plakat RI-China, Kapolres Ketapang dicopot

Baca juga: Penjelasan Kapolres soal kantor polisi bersama di Ketapang

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018