Bandung (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Maritim mengembangkan muatan kemaritiman dalam Kurikulum PAUD 2013 sebagai solusi agar sejak dini melakukan restorasi pemahaman dan kebanggaan anak bangsa sebagai bagian dari bangsa maritim.

"Muatan kurikulum Kemaritiman ini diharapkan dilakukan melalui  diversifikasi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar," ujar Direktur Pembinaan Anak Usia Dini Muhammad  Hasbi dalam Kegiatan Penguatan Kapasitas Pembelajaran Daerah Maritim seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Sabtu. 

Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan pemahaman bidang kemaritiman adalah dengan meningkatkan kapasitas guru PAUD sehingga dapat memberikan nuansa pembelajaran berwawasan maritim yang diberikan kepada peserta didik PAUD dan dapat menambah informasi bahwa laut sebagai fenomena geosfer merupakan tanda kekuasaan, kebijaksanaan, kasih sayang, kebesaran Tuhan, pemelihara dan pengatur semesta alam.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki tidak kurang dari 17.000 pulau dan dikelilingi oleh laut dengan potensi sumberdaya hayati maupun non hayati yang sangat besar. Namun, potensi khas dan unik Indonesia ini belum tergarap dengan baik karena ada beberapa kendala terkait budaya dan sudut pandang sejarah bangsa Indonesia.

"Saat ini, kita menghadapi kondisi meredupnya kejayaan Nusantara sebagai negara bahari setelah Kerajaan Majapahit runtuh. Selain itu, dari bidang pembangunan ekonomi,  sektor kelautan kerap diperlakukan sebagai anak tiri dalam prioritas pembangunan ekonomi nasional selama tiga dasa warsa terakhir. 

Sementara dari sisi sosial, kesadaran masyarakat untuk melindungi, menjaga keseimbangan dan melestarikan ekosistem laut masih rendah, sehingga terjadi banyak perusakan ekosistem laut untuk kepentingan jangka pendek. Sedangkan, dari sisi pendidikan, wawasan tentang maritim belum mendapatkan perhatian yang maksimal dari pemerintah sebagai wahana sosialisasi pembangunan kelautan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan pemahaman bidang kemaritiman, katanya, adalah dengan meningkatkan kapasitas guru PAUD sehingga dapat memberikan nuansa pembelajaran berwawasan maritim yang diberikan kepada peserta didik PAUD dan dapat menambah informasi bahwa laut sebagai fenomena geosfer merupakan tanda kekuasaan, kebijaksanaan, kasih sayang, kebesaran Tuhan yang Maha Pencipta, Pemelihara dan Pengatur semesta alam.

Dirjen PAUD dan Dikmas, Harris Iskandar menambahkan upaya pemerintah menempatkan sektor kelautan sebagai bagian penting dalam program Nawacita merupakan langkah jitu untuk menjadikan laut Indonesia menjadi poros dan jalur lintas dunia.

"Kami sudah membahas bersama dengan Menkomaritim terkait pengembangan kurikulum yang lebih banyak menamamkan kembali bahwa kita negara maritim  sejak tiga tahun lalu. Mendikbud dan Menkomaritim menyadari anak anak sebagai generasi penerus bangsa merupakan agen penting dalam pembangunan kemaritiman," kata Harris.

Baca juga: LIPI berharap Kemendikbud terapkan materi pembelajaran kelautan

Baca juga: Mendikbud dorong PAUD juga buka kelas parenting

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018