Wali Kota Tual, Adam Rahayaan, berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberi dukungan untuk meningkatkan sektor perikanan dan rumput laut di daerah itu seperti masa jayanya pada 2004.

"Saat itu ratusan kapal beroperasi dan roda perekonomian berjalan lancar," kata Adam Rahayaan di Tual, Rabu.

Adam mengatakan hal tersebut setelah kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono yang meninjau Pelabuhan Perikanan Nusatantara (PPN) Tual dan PT Samudera Indo Sejahtera (SIS), Selasa (29/6). Adam mengatakan dalam kunjungannya, Menteri KKP berharap bahwa kehadiran kapal-kapal investor yang datang ke daerah tersebut harus mempekerjakan warga setempat minimal sebagai anak buah kapal (ABK), dan perlu ada peningkatan kapasitas pengetahuan melalui pelatihan.

Selian itu, Menteri KKP juga melihat potensi budidaya rumput laut Tual yang luasnya kurang lebih 5.000 hektar. Sedangkan, saat ini baru dimanfaatkan kurang lebih 800 hektar, sehingga potensi ini perlu dikembangkan.

"Dalam pembicaraan bersama Menteri KKP, sudah disampaikan juga bahwa kekayakan ikan kita cukup banyak, kini tinggal bagaimana kami memasarkan ataupun menyimpannya cukup sulit oleh masyarakat nelayan terutama masyarakat di pulau-pulau, sehingga ini harus menjadi perhatian bersama," ujar Adam.

Dalam wawancara dengan ANTARA pada Selasa malam (29/6), Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan kedatangannya ke Tual untuk melihat secara langsung potensi daerah dan bagaimana cara untuk mengembangkan industri sektor kelautan. Ia mengakui sektor perikanan dan kelautan di daerah Timur Indonesia jauh tertinggal.

"Industri sektor kelautan kita belum ditata dengan baik khususnya di daerah ini (Tual), sehingga itu menjadi salah satu alasan sehingga saya datang kesini," ujar Trenggono.

Menurut dia, Tual bisa menjadi satu wilayah yang bisa dikembangkan karena ada di antara wilayah penangkapan 718, 715 dan 714 dengan potensi sangat besar. 

"Jadi, kalau ini tidak ditata dengan baik nantinya tidak akan bermanfaat bagi masyarakat Tual. Pelabuhannya harus kita hidupkan, industrinya harus kita hidupkan, dan nelayan-nelayannya harus kita berdayakan, disini dapat dijadikan bursa ikan bagi negara maupun luar negeri," kata Trenggono.

Baca juga: DKP selidiki kegiatan ilegal pengambilan telur ikan terbang di Malra, tegakan aturan
Baca juga: Sekolah pantai Indonesia dorong siswa tanggap terhadap lingkungan, perlu lestarikan,

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021