Angin kencang tidak menyurutkan semangat tiga orang penyelam yang tergabung dalam Komunitas Jelajah Bahari Natuna untuk memasang Tugu Merah Putih ANTARA di dasar laut Pulau Senua, Natuna, Kepri, Minggu (8/8).
Seorang penyelam berlisensi internasional Cherman mengatakan dari pelabuhan menuju ke spot peletakan tugu itu memerlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit.
Dia dan rekannya berangkat pukul 07.00 WIB dan sampai ke lokasi pukul 08.30 WIB. Kemudian pemasangan tugu itu mulai dilakukan pukul 09.00 dan selesai pukul 11.00 WIB.
Kendati angin cukup kencang, namun dia dan dua penyelam lainnya tidak mengalami kendala berarti saat memasang Tugu ANTARA di dasar laut.
Justru kendala yang dihadapi ialah saat menurunkan tugu itu dari pompong menuju dasar laut, karena tugu itu cukup berat sehingga membuat mereka kewalahan.
"Tugu itu memang berat, saat penurunan cuma mengandalkan alat tali sama pelampung," ujar Cherman.
Menurutnya, pemasangan Tugu ANTARA tidaklah mudah, perlu perhitungan karena merupakan hal baru dan pertama kali dilakukan di wilayah tersebut.
Pemasangan tugu dengan kedalaman tebing karang 23 meter, membutuhkan energi luar biasa.
"Tapi Alhamdulillah, berkat kerja sama tim akhirnya bisa terpasang sempurna di kedalaman 23 meter. Tepat di puncak bongkahan batu di tebing karang," ungkapnya.
Cherman mewakili Komunitas Jelajah Bahari Natuna turut merasa bangga menjadi bagian dari kegiatan pemasangan tugu tersebut.
Ia mengatakan keberadaan Tugu ANTARA yang terpasang tepat di puncak batu tebing karang itu juga memudahkan para penyelam sebagai penanda.
"Itu selain tugu sebagai penanda spot, ada juga balok media penanaman karang. Tadi juga dipasang pelampung, jadi ke depannya kita sebagai penyelam tidak sulit lagi mencari goa yang ada di bawah situ," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Antara Kepri Evy R. Syamsir menyampaikan pembangunan Tugu Merah Putih ini dalam rangka memperingati HUT Ke-76 RI.
Kegiatan ini diinisiasi Perum LKBN ANTARA Biro Kepri bersama Komunitas Jelajah Bahari Natuna.
"Kami memilih lokasi Pulau Senua karena salah satu pulau terdepan NKRI di Laut Natuna Utara. Posisi tugu di lokasi Karang Kering sebagai titik pemasangan tugu karena itu salah satu gugusan terumbu karang terdepan dan di situ juga spot diving para wisatawan di sana", kata Evy R. Syamsir.
Evy menyatakan pemasangan tugu merah putih di dasar laut Natuna merupakan rangkaian awal dari berbagai kegiatan yang akan dilakukan ANTARA bersama Jelajah Bahari Natuna untuk memeriahkan HUT RI.
Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan pengibaran bendera bawah laut serta penanaman 76 terumbu karang.
Dia katakan pemasangan Tugu ANTARA di gugusan terumbu karang Laut Natuna Utara sebagai simbol tidak hanya di darat, laut dan udara saja Indonesia berdaulat. Namun, di dasar laut sekali pun Indonesia harus tetap berdaulat.
"Dengan semangat Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, maka dari itu kita harus tangguh seperti para penyelam dan kita harus memiliki semangat tumbuh sebagaimana terumbu karang di lautan," ucap Evy.
Terakhir ia juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat ANTARA, Komunitas Jelajah Bahari Natuna atas dukungan yang telah diberikan sehingga sukses menjalankan misi pemasangan Tugu ANTARA.
"Buat teman teman saya apresiasi semangatnya, terima kasih dan tetap semangat. Kegiatan ini sangat baik sebagai pesan konservasi dan promosi wisata Natuna", demikian Evy.
Baca juga: Sandiaga: Inovasi, adaptasi, kolaborasi kunci atasi perubahan besar sektor pariwisata
Baca juga: Pemerintah kecualikan pajak yacht untuk dorong pariwisata, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Seorang penyelam berlisensi internasional Cherman mengatakan dari pelabuhan menuju ke spot peletakan tugu itu memerlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit.
Dia dan rekannya berangkat pukul 07.00 WIB dan sampai ke lokasi pukul 08.30 WIB. Kemudian pemasangan tugu itu mulai dilakukan pukul 09.00 dan selesai pukul 11.00 WIB.
Kendati angin cukup kencang, namun dia dan dua penyelam lainnya tidak mengalami kendala berarti saat memasang Tugu ANTARA di dasar laut.
Justru kendala yang dihadapi ialah saat menurunkan tugu itu dari pompong menuju dasar laut, karena tugu itu cukup berat sehingga membuat mereka kewalahan.
"Tugu itu memang berat, saat penurunan cuma mengandalkan alat tali sama pelampung," ujar Cherman.
Menurutnya, pemasangan Tugu ANTARA tidaklah mudah, perlu perhitungan karena merupakan hal baru dan pertama kali dilakukan di wilayah tersebut.
Pemasangan tugu dengan kedalaman tebing karang 23 meter, membutuhkan energi luar biasa.
"Tapi Alhamdulillah, berkat kerja sama tim akhirnya bisa terpasang sempurna di kedalaman 23 meter. Tepat di puncak bongkahan batu di tebing karang," ungkapnya.
Cherman mewakili Komunitas Jelajah Bahari Natuna turut merasa bangga menjadi bagian dari kegiatan pemasangan tugu tersebut.
Ia mengatakan keberadaan Tugu ANTARA yang terpasang tepat di puncak batu tebing karang itu juga memudahkan para penyelam sebagai penanda.
"Itu selain tugu sebagai penanda spot, ada juga balok media penanaman karang. Tadi juga dipasang pelampung, jadi ke depannya kita sebagai penyelam tidak sulit lagi mencari goa yang ada di bawah situ," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Antara Kepri Evy R. Syamsir menyampaikan pembangunan Tugu Merah Putih ini dalam rangka memperingati HUT Ke-76 RI.
Kegiatan ini diinisiasi Perum LKBN ANTARA Biro Kepri bersama Komunitas Jelajah Bahari Natuna.
"Kami memilih lokasi Pulau Senua karena salah satu pulau terdepan NKRI di Laut Natuna Utara. Posisi tugu di lokasi Karang Kering sebagai titik pemasangan tugu karena itu salah satu gugusan terumbu karang terdepan dan di situ juga spot diving para wisatawan di sana", kata Evy R. Syamsir.
Evy menyatakan pemasangan tugu merah putih di dasar laut Natuna merupakan rangkaian awal dari berbagai kegiatan yang akan dilakukan ANTARA bersama Jelajah Bahari Natuna untuk memeriahkan HUT RI.
Selanjutnya, kata dia, akan dilakukan pengibaran bendera bawah laut serta penanaman 76 terumbu karang.
Dia katakan pemasangan Tugu ANTARA di gugusan terumbu karang Laut Natuna Utara sebagai simbol tidak hanya di darat, laut dan udara saja Indonesia berdaulat. Namun, di dasar laut sekali pun Indonesia harus tetap berdaulat.
"Dengan semangat Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, maka dari itu kita harus tangguh seperti para penyelam dan kita harus memiliki semangat tumbuh sebagaimana terumbu karang di lautan," ucap Evy.
Terakhir ia juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat ANTARA, Komunitas Jelajah Bahari Natuna atas dukungan yang telah diberikan sehingga sukses menjalankan misi pemasangan Tugu ANTARA.
"Buat teman teman saya apresiasi semangatnya, terima kasih dan tetap semangat. Kegiatan ini sangat baik sebagai pesan konservasi dan promosi wisata Natuna", demikian Evy.
Baca juga: Sandiaga: Inovasi, adaptasi, kolaborasi kunci atasi perubahan besar sektor pariwisata
Baca juga: Pemerintah kecualikan pajak yacht untuk dorong pariwisata, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021