Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Maluku Utara pada periode 20-26 Maret 2025.
Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin di Ternate, Kamis, menjelaskan bahwa kondisi atmosfer di wilayah ini dipengaruhi oleh pola konvergensi, siklonik, dan belokan massa udara yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan.
Menurut dia, selama periode tersebut, cuaca di Maluku Utara diperkirakan berawan dengan hujan ringan. Namun, terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif yang bisa terjadi pada pagi, siang, sore, malam, atau dini hari.
Sedangkan, untuk 20-21 Maret 2025 tercatat hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Begitu pula, 22-23 Maret 2025 terjadi di wilayah terdampak meliputi Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sula dan 24-26 Maret 2025 adanya potensi hujan lebat meluas hingga Kabupaten Pulau Taliabu selain wilayah-wilayah yang disebutkan sebelumnya.
Oleh karena itu, BMKG mengingatkan bahwa cuaca ekstrem ini dapat berpotensi menimbulkan berbagai dampak hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.
"Saya meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan memastikan kesiapan infrastruktur serta sistem tata kelola sumber daya air guna menghadapi kemungkinan curah hujan tinggi. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan serta menjaga kebersihan lingkungan guna mengurangi risiko bencana," kata Sakimin.
Begitu pula, Pemerintah daerah dan pihak terkait juga diminta untuk mengintensifkan koordinasi serta kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate guna mendapatkan pembaruan terkini.