Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku menggandeng Pemuda Katolik sebagai mitra strategis dalam mendukung pembangunan kota yang inklusif, toleran, dan harmonis.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kehadiran organisasi pemuda adalah bentuk kolaborasi untuk membangun kota ini bersama-sama,” kata Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, di Ambon, Sabtu.
Kolaborasi ini ditegaskan dalam pelantikan pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Ambon periode 2024–2027 di Balai Kota Ambon.
Wali Kota yang hadir langsung dan melantik kepengurusan baru, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan elemen masyarakat, khususnya organisasi kepemudaan seperti Pemuda Katolik.
Ia juga menegaskan peran strategis pemuda sebagai agen perubahan, tidak hanya di internal organisasinya, tetapi juga di tengah masyarakat luas.
Visi pembangunan Kota Ambon, lanjutnya, harus menjadi tanggung jawab bersama, dimulai dari kesadaran kolektif menjaga kebersihan hingga menjaga ketertiban umum.
Wattimena berharap Pemuda Katolik dapat menjadi teladan dalam menjaga keharmonisan, menjunjung nilai keberagaman, serta menumbuhkan rasa memiliki terhadap Kota Ambon.
Sementara itu, Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Ambon Lukas Batmomolin, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkot Ambon dalam terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Bantuan dari Pak Wali Kota berarti bagi kami. Meski kami berjalan tanpa dana, dengan dukungan beliau dan fasilitasi dari Sekkot, semua bisa berjalan baik,” kata Lukas.
Ia juga menegaskan komitmen Pemuda Katolik untuk terus hadir sebagai wadah pengembangan generasi muda Katolik dan menjadi mitra pemerintah dalam berbagai bidang sosial kemasyarakatan.
“Pemuda Katolik sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka. Kita adalah bagian dari sejarah bangsa. Kini tugas kita adalah menjadi kader militan yang siap didistribusikan sesuai kompetensi, demi gereja, bangsa, dan masyarakat,” ujarnya.
Pelantikan yang mengusung tema “Harmonisasi Gerak Bersama Pemuda Katolik Par Ambon Manise” ini turut dihadiri perwakilan organisasi kepemudaan lintas agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan gereja Katolik. Acara juga dirangkaikan dengan rapat kerja sebagai penanda dimulainya masa bakti kepengurusan baru.