Ambon (ANTARA) - DPRD Maluku meminta PLN meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan meningkatkan jam operasional listrik khusus di kawasan pulau-pulau terluar menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru dari enam jam atau 12 jam menjadi 24 jam.
"Menjelang Natal dan Tahun Baru, PLN diharapkan memberikan prioritas layanan bagi umat Kristiani yang mempersiapkan perayaan karena sejumlah wilayah masih bergantung pada listrik yang menyala hanya beberapa jam sehari," kata Ketua Komisi II DPRD Maluku Irawadi di Ambon, Rabu,
Permintaan peningkatan pelayanan PLN ini disampaikan usai Komisi II DPRD Maluku saat melakukan rapat kerja dengan PT Pertamina dan PT PLN serta Perum Bulog Divre Mauku mengenai persiapan menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan.
Menurut dia PLN perlu memperhatikan dan meningkatkan pelayanan kebutuhan listrik masyarakat di wilayah 3T.
"Persiapan akhir tahun harus dipastikan berjalan baik, terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik dan BBM," ujarnya..
Contohnya beberapa wilayah seperti Molumaru, Wulan Labobar, Pulau Luang, Lakor, hingga Damer hanya menikmati suplai listrik selama enam jam per hari. Sementara di Pulau Romang dan Wetar Timur, pasokan listrik tidak menentu.
"Mulai 20 Desember 2025, daerah yang biasanya menikmati listrik enam atau 12 jam dapat ditingkatkan menjadi 24 jam. Kalau tidak memungkinkan, minimal naik menjadi 12 jam, dan kebijakan seperti ini juga perlu diterapkan saat perayaan Idul Fitri bagi umat Muslim di wilayah terpencil," ucapnya.
Dia berharap agar PLN bisa menindaklanjuti usulan seperti ini meski pun menghadapi keterbatasan anggaran dan tantangan geografis.
"Untuk perayaan keagamaan khususnya di wilayah Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, kami berharap ada perhatian khusus agar masyarakat bisa merayakan hari besar dengan lebih nyaman," tandasnya.
