Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan grup idola K-pop BTS berpidato dalam acara Momen Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs Moment) di sesi ke-76 Majelis Umum PBB. Ini adalah acara resmi pertama BTS setelah secara resmi ditunjuk sebagai utusan khusus presiden oleh Presiden Moon Jae In minggu lalu.
Pada Momen SDGs itu, para anggota BTS berbicara dari sudut pandang kaum muda yang hidup melewati masa pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan membagikan pesan harapan untuk masa depan.
"Kami di sini hari ini untuk berbagi cerita tentang generasi masa depan. Sebelum kami datang ke sini, kami bertanya kepada anak muda berusia remaja dan 20-an di seluruh dunia tentang dua tahun terakhir dan tentang dunia tempat mereka tinggal saat ini," ujar RM dilansir Soompi pada Selasa.
Baca juga: Diduga galang dana ilegal, 21 akun fans K-Pop di China diblokir
"Ada saat-saat selama dua tahun terakhir ketika kami juga merasa bingung dan bermasalah. Tapi di sini, ada orang yang berteriak, 'Mari kita hidup, mari kita jalani yang terbaik dari momen ini," lanjut Jin.
Jimin kemudian melanjutkan, "Mereka tidak bisa diam saja selama ini dalam hidup mereka. Tidak ada yang bisa kita salahkan. Kami masih sama seperti kemarin, tetapi dunia telah berubah seperti kami tiba-tiba memasuki dunia paralel."
Secara bergantian anggota BTS berpidato di hadapan majelis PBB. Jungkook mengatakan bahwa BTS merasa sangat sedih mendengar berita mengenai penerimaan dan upacara kelulusan dibatalkan.
Menurutnya, akan sangat sedih ketika seseorang kehilangan momen yang seharusnya bisa dirayakan. BTS juga sempat merasakan kecewa karena harus membatalkan tur konser yang telah lama dipersiapkan dan melewatkan banyak momen yang ingin diselesaikan.
"Kami membutuhkan waktu untuk meratapi hal-hal yang hilang dari COVID-19, dan waktu untuk menemukan betapa berharganya saat-saat yang kami anggap remeh," kata Suga.
Jimin kemudian menunjukkan hasil kampanye #youthtoday BTS yang mereka jalankan di media sosial, di mana orang-orang akan mengirimkan foto-foto momen berharga mereka.
Ia mengatakan ada banyak orang yang memperlihatkan foto sedang bermain di alam terbuka. Bagi Jimin, dua tahun terakhir banyak waktu yang dihabiskan di alam dan terasa lebih istimewa.
"Kami baru saja berbicara tentang berkabung, tetapi sulit untuk memikirkan tentang berkabung untuk Bumi. Semua orang setuju bahwa perubahan iklim adalah masalah penting, tetapi tidak mudah untuk membicarakan apa solusi terbaiknya," ujar J-Hope saat berbicara tentang masalah lingkungan.
"Saat kami bersiap untuk datang ke sini hari ini, kami mengetahui bahwa ada banyak anak muda yang tertarik dengan masalah lingkungan dan ada banyak siswa yang menjadikan ini sebagai bidang studi mereka," kata RM menambahkan.
Baca juga: Serba-serbi BTS Meals di Indonesia, cara beli hingga konten eksklusif
Lebih lanjut RM menyampaikan, "Masa depan adalah wilayah yang belum dijelajahi, dan kita akan menjadi orang yang menghabiskan paling banyak waktu di dalamnya, jadi saya pikir anak-anak muda ini berusaha menemukan sendiri cara agar kita dapat hidup di dalamnya."
V melanjutkan pidato dengan mengungkap harapannya soal masa depan. Ia tidak menganggap bahwa anak-anak muda memandang masa depannya dipenuhi dengan kegelapan.
V mengatakan bahwa ada banyak anak muda yang peduli dengan dunia dan sedang mencari solusinya.
"Masih banyak halaman tersisa dalam cerita tentang kami, jadi saya harap kami tidak hanya membicarakannya seperti akhir yang sudah tertulis," kata V
Jungkook menambahkan, "Kadang-kadang dunia tampak berhenti di tempatnya bahkan jika kita sudah siap untuk pergi. Terkadang Anda merasa seperti tersesat. Ada kalanya kami merasakan hal yang sama."
Pada kesempatan yang sama RM mengatakan bahwa ia mendengar usia remaja dan 20-an tahun disebut sebagai "generasi COVID yang hilang". Hal ini berarti anak muda telah kehilangan arah disaat sebagian besar dari mereka membutuhkan peluang dan tantangan.
"Tetapi hanya karena orang dewasa tidak dapat melihat jalan sendiri, bukan berarti mereka tersesat," ujar RM.
Jimin membagikan foto para siswa yang tetap melanjutkan studi dan aktivitas mereka meskipun ada pandemi. Melalui ruang virtual, anak muda tetap bertemu dengan teman-teman sebayanya dan ini merupakan sebuah cara baru termasuk menjalani pola hidup yang lebih sehat.
"Alih-alih terlihat tersesat, mereka menemukan keberanian baru dan menghadapi tantangan baru," ujar Jimin.
"Oleh karena itu, saya pikir alih-alih 'generasi yang hilang', 'generasi penyambutan' adalah nama yang lebih tepat. Alih-alih takut akan perubahan, generasi ini mengatakan 'selamat datang' saat mereka melangkah ke masa depan," kata Jin menambahkan.
Baca juga: BTS dan rapper Megan Thee Stallion akan rilis remix "Butter"
BTS percaya akan ada banyak harapan dan kemungkinan yang tidak akan membuat anak muda tersesat. Meski pilihan yang diambil tidak sempurna, bukan berarti anak muda tidak bisa melakukan apa-apa di masa pandemi.
"Yang penting adalah pilihan yang kita buat saat menghadapi perubahan. Mendengar kabar kami datang ke PBB, banyak orang bertanya-tanya apakah kami sudah divaksinasi. Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan bahwa kami bertujuh telah divaksinasi," kata J-Hope.
RM melanjutkan, "Vaksinasi seperti tiket untuk bertemu penggemar kami dan dapat berdiri di sini hari ini. Seperti yang kami katakan hari ini, kami juga melakukan hal-hal yang dapat kami lakukan saat ini."
Dengan vaksinasi orang-orang dapat terus bekerja dan menjalani cara baru. V percaya bahwa sebentar lagi semua orang dapat bertatap muka kembali dan jika waktunya tiba, BTS akan terus memberikan energi positifnya setiap hari.
"Kami pikir dunia telah berhenti, tetapi terus bergerak maju. Saya percaya bahwa setiap pilihan adalah awal dari perubahan, bukan akhir. Saya harap di dunia baru ini, kita semua bisa saling berkata, 'Selamat datang'," ujar RM menyimpulkan.
BTS kemudian membagikan video penampilan mereka yang menampilkan "Permission to Dance" di Majelis Umum PBB.
Baca juga: Inilah deretan rekor dunia yang dipecahkan BTS lewat single "Butter",
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Pada Momen SDGs itu, para anggota BTS berbicara dari sudut pandang kaum muda yang hidup melewati masa pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung dan membagikan pesan harapan untuk masa depan.
"Kami di sini hari ini untuk berbagi cerita tentang generasi masa depan. Sebelum kami datang ke sini, kami bertanya kepada anak muda berusia remaja dan 20-an di seluruh dunia tentang dua tahun terakhir dan tentang dunia tempat mereka tinggal saat ini," ujar RM dilansir Soompi pada Selasa.
Baca juga: Diduga galang dana ilegal, 21 akun fans K-Pop di China diblokir
"Ada saat-saat selama dua tahun terakhir ketika kami juga merasa bingung dan bermasalah. Tapi di sini, ada orang yang berteriak, 'Mari kita hidup, mari kita jalani yang terbaik dari momen ini," lanjut Jin.
Jimin kemudian melanjutkan, "Mereka tidak bisa diam saja selama ini dalam hidup mereka. Tidak ada yang bisa kita salahkan. Kami masih sama seperti kemarin, tetapi dunia telah berubah seperti kami tiba-tiba memasuki dunia paralel."
Secara bergantian anggota BTS berpidato di hadapan majelis PBB. Jungkook mengatakan bahwa BTS merasa sangat sedih mendengar berita mengenai penerimaan dan upacara kelulusan dibatalkan.
Menurutnya, akan sangat sedih ketika seseorang kehilangan momen yang seharusnya bisa dirayakan. BTS juga sempat merasakan kecewa karena harus membatalkan tur konser yang telah lama dipersiapkan dan melewatkan banyak momen yang ingin diselesaikan.
"Kami membutuhkan waktu untuk meratapi hal-hal yang hilang dari COVID-19, dan waktu untuk menemukan betapa berharganya saat-saat yang kami anggap remeh," kata Suga.
Jimin kemudian menunjukkan hasil kampanye #youthtoday BTS yang mereka jalankan di media sosial, di mana orang-orang akan mengirimkan foto-foto momen berharga mereka.
Ia mengatakan ada banyak orang yang memperlihatkan foto sedang bermain di alam terbuka. Bagi Jimin, dua tahun terakhir banyak waktu yang dihabiskan di alam dan terasa lebih istimewa.
"Kami baru saja berbicara tentang berkabung, tetapi sulit untuk memikirkan tentang berkabung untuk Bumi. Semua orang setuju bahwa perubahan iklim adalah masalah penting, tetapi tidak mudah untuk membicarakan apa solusi terbaiknya," ujar J-Hope saat berbicara tentang masalah lingkungan.
"Saat kami bersiap untuk datang ke sini hari ini, kami mengetahui bahwa ada banyak anak muda yang tertarik dengan masalah lingkungan dan ada banyak siswa yang menjadikan ini sebagai bidang studi mereka," kata RM menambahkan.
Baca juga: Serba-serbi BTS Meals di Indonesia, cara beli hingga konten eksklusif
Lebih lanjut RM menyampaikan, "Masa depan adalah wilayah yang belum dijelajahi, dan kita akan menjadi orang yang menghabiskan paling banyak waktu di dalamnya, jadi saya pikir anak-anak muda ini berusaha menemukan sendiri cara agar kita dapat hidup di dalamnya."
V melanjutkan pidato dengan mengungkap harapannya soal masa depan. Ia tidak menganggap bahwa anak-anak muda memandang masa depannya dipenuhi dengan kegelapan.
V mengatakan bahwa ada banyak anak muda yang peduli dengan dunia dan sedang mencari solusinya.
"Masih banyak halaman tersisa dalam cerita tentang kami, jadi saya harap kami tidak hanya membicarakannya seperti akhir yang sudah tertulis," kata V
Jungkook menambahkan, "Kadang-kadang dunia tampak berhenti di tempatnya bahkan jika kita sudah siap untuk pergi. Terkadang Anda merasa seperti tersesat. Ada kalanya kami merasakan hal yang sama."
Pada kesempatan yang sama RM mengatakan bahwa ia mendengar usia remaja dan 20-an tahun disebut sebagai "generasi COVID yang hilang". Hal ini berarti anak muda telah kehilangan arah disaat sebagian besar dari mereka membutuhkan peluang dan tantangan.
"Tetapi hanya karena orang dewasa tidak dapat melihat jalan sendiri, bukan berarti mereka tersesat," ujar RM.
Jimin membagikan foto para siswa yang tetap melanjutkan studi dan aktivitas mereka meskipun ada pandemi. Melalui ruang virtual, anak muda tetap bertemu dengan teman-teman sebayanya dan ini merupakan sebuah cara baru termasuk menjalani pola hidup yang lebih sehat.
"Alih-alih terlihat tersesat, mereka menemukan keberanian baru dan menghadapi tantangan baru," ujar Jimin.
"Oleh karena itu, saya pikir alih-alih 'generasi yang hilang', 'generasi penyambutan' adalah nama yang lebih tepat. Alih-alih takut akan perubahan, generasi ini mengatakan 'selamat datang' saat mereka melangkah ke masa depan," kata Jin menambahkan.
Baca juga: BTS dan rapper Megan Thee Stallion akan rilis remix "Butter"
BTS percaya akan ada banyak harapan dan kemungkinan yang tidak akan membuat anak muda tersesat. Meski pilihan yang diambil tidak sempurna, bukan berarti anak muda tidak bisa melakukan apa-apa di masa pandemi.
"Yang penting adalah pilihan yang kita buat saat menghadapi perubahan. Mendengar kabar kami datang ke PBB, banyak orang bertanya-tanya apakah kami sudah divaksinasi. Saya akan menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan bahwa kami bertujuh telah divaksinasi," kata J-Hope.
RM melanjutkan, "Vaksinasi seperti tiket untuk bertemu penggemar kami dan dapat berdiri di sini hari ini. Seperti yang kami katakan hari ini, kami juga melakukan hal-hal yang dapat kami lakukan saat ini."
Dengan vaksinasi orang-orang dapat terus bekerja dan menjalani cara baru. V percaya bahwa sebentar lagi semua orang dapat bertatap muka kembali dan jika waktunya tiba, BTS akan terus memberikan energi positifnya setiap hari.
"Kami pikir dunia telah berhenti, tetapi terus bergerak maju. Saya percaya bahwa setiap pilihan adalah awal dari perubahan, bukan akhir. Saya harap di dunia baru ini, kita semua bisa saling berkata, 'Selamat datang'," ujar RM menyimpulkan.
BTS kemudian membagikan video penampilan mereka yang menampilkan "Permission to Dance" di Majelis Umum PBB.
Baca juga: Inilah deretan rekor dunia yang dipecahkan BTS lewat single "Butter",
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021