Balai Arkeologi Maluku menyelenggarakan Rumah Peradaban Pulau Tidore yang dipusatkan di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Peneliti Balai Arkeologi Maluku, Muhammad Al Mujabudda’wat kepada ANTARA, Kamis, menyatakan, pemilihan Pulau Tidore sebagai lokasi penyelenggaraan rumah peradaban pada 2021 merupakan sebuah dasar pijakan yang kuat sebagai lokasi yang mewariskan kekayaan pusaka nasional.
Menurut dia, riwayat sejarah peradaban Pulau Tidore yang kolosal sangat dikenal baik dalam lingkup nasional maupun relasinya dengan sejarah peradaban dunia.
Kegiatan ini berlandaskan pada upaya mencerdaskan dan menumbuhkan minat akan pengetahuan siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Tidore Kepulauan terhadap objek-objek bernilai sejarah dan budaya yang menjadi bagian dalam perkembangan peradaban di Pulau Tidore yang panjang.
Selain melibatkan siswa/siswi, juga melibatkan partisipasi Guru, agar mendorong perannya sebagai tenaga pendidik yang cukup vital dalam mengemban tanggung jawab penyampaian pengetahuan sejarah dan budaya peradaban Pulau Tidore.
Kegiatan ini berupaya mengasah kemampuan para Guru sebagai tokoh penting dalam membentuk karakter generasi muda yang cerdas dan berbudaya, yang tentunya bangga dan sadar terhadap peradaban Pulau Tidore yang kolosal.
Upaya ini dikemas dalam rangkaian kegiatan bertema Sekolah Cerdas Peradaban Pulau Tidore.’ Kegiatan utama dalam rangkaian ini dimulai sejak Oktober 2021 mewakili tema besar Rumah Peradaban Pulau Tidore 2021, yaitu lomba swafoto (selfie) dengan ojek-objek bernilai peradaban oleh delegasi tim seluruh SMP se-Kota Tidore Kepulauan. Setiap tim terdiri dari tiga orang siswa/siswi dan satu orang guru pendamping.
"Pada acara puncak ini telah terpilih lima tim yang memperoleh penilaian terbaik dalam lomba swafoto. Lima tim tersebut bertanding dalam kompetisi final untuk menentukan juara ," kata Muhammad yang juga Koordinator Kegiatan Rumah Peradaban Pulau Tidore.
Acara Puncak Rumah Peradaban Pulau Tidore berlangsung pada 23 dan 24 November 2021. Pada acara hari pertama kegiatan ini, sebanyak 130 siswa-siswi peserta delegasi dari SMP se-Kota Tidore Kepulauan didampingi oleh para guru diajak untuk mengunjungi lokasi penelitian Arkeologi di Situs Benteng Toloa.
Dalam kegiatan kunjungan situs, seluruh peserta mendapatkan materi pelajaran umum langsung di lapangan dari Amin Faroeq, selaku Sekretaris Sultan Tidore yang menuturkan riwayat kronologi sejarah perkembangan Pusat Kesultanan Tidore.
Acara di hari kedua, sejumlah 150 peserta yang terdiri dari delegasi siswa/siswi dan guru pendamping SMP se-Kota Tidore Kepulauan turut hadir. Pada acara di hari kedua dibuka ekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan. Acara ini dimeriahkan oleh pameran arkeologi, penyampaian materi pengayaan, dan pembekalan pengetahuan arkeologi melalui paket bingkisan alat peraga dan buku pengayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Peneliti Balai Arkeologi Maluku, Muhammad Al Mujabudda’wat kepada ANTARA, Kamis, menyatakan, pemilihan Pulau Tidore sebagai lokasi penyelenggaraan rumah peradaban pada 2021 merupakan sebuah dasar pijakan yang kuat sebagai lokasi yang mewariskan kekayaan pusaka nasional.
Menurut dia, riwayat sejarah peradaban Pulau Tidore yang kolosal sangat dikenal baik dalam lingkup nasional maupun relasinya dengan sejarah peradaban dunia.
Kegiatan ini berlandaskan pada upaya mencerdaskan dan menumbuhkan minat akan pengetahuan siswa/siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Tidore Kepulauan terhadap objek-objek bernilai sejarah dan budaya yang menjadi bagian dalam perkembangan peradaban di Pulau Tidore yang panjang.
Selain melibatkan siswa/siswi, juga melibatkan partisipasi Guru, agar mendorong perannya sebagai tenaga pendidik yang cukup vital dalam mengemban tanggung jawab penyampaian pengetahuan sejarah dan budaya peradaban Pulau Tidore.
Kegiatan ini berupaya mengasah kemampuan para Guru sebagai tokoh penting dalam membentuk karakter generasi muda yang cerdas dan berbudaya, yang tentunya bangga dan sadar terhadap peradaban Pulau Tidore yang kolosal.
Upaya ini dikemas dalam rangkaian kegiatan bertema Sekolah Cerdas Peradaban Pulau Tidore.’ Kegiatan utama dalam rangkaian ini dimulai sejak Oktober 2021 mewakili tema besar Rumah Peradaban Pulau Tidore 2021, yaitu lomba swafoto (selfie) dengan ojek-objek bernilai peradaban oleh delegasi tim seluruh SMP se-Kota Tidore Kepulauan. Setiap tim terdiri dari tiga orang siswa/siswi dan satu orang guru pendamping.
"Pada acara puncak ini telah terpilih lima tim yang memperoleh penilaian terbaik dalam lomba swafoto. Lima tim tersebut bertanding dalam kompetisi final untuk menentukan juara ," kata Muhammad yang juga Koordinator Kegiatan Rumah Peradaban Pulau Tidore.
Acara Puncak Rumah Peradaban Pulau Tidore berlangsung pada 23 dan 24 November 2021. Pada acara hari pertama kegiatan ini, sebanyak 130 siswa-siswi peserta delegasi dari SMP se-Kota Tidore Kepulauan didampingi oleh para guru diajak untuk mengunjungi lokasi penelitian Arkeologi di Situs Benteng Toloa.
Dalam kegiatan kunjungan situs, seluruh peserta mendapatkan materi pelajaran umum langsung di lapangan dari Amin Faroeq, selaku Sekretaris Sultan Tidore yang menuturkan riwayat kronologi sejarah perkembangan Pusat Kesultanan Tidore.
Acara di hari kedua, sejumlah 150 peserta yang terdiri dari delegasi siswa/siswi dan guru pendamping SMP se-Kota Tidore Kepulauan turut hadir. Pada acara di hari kedua dibuka ekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan. Acara ini dimeriahkan oleh pameran arkeologi, penyampaian materi pengayaan, dan pembekalan pengetahuan arkeologi melalui paket bingkisan alat peraga dan buku pengayaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021