Sultan Ternate ke-49 Hidayatullah Sjah menyatakan penolakan sebagian saudaranya dalam prosesi pengukuhan dan pelantikannya merupakan sebuah dinamika biasa.

"Masalah internal keluarga itu telah dikomunikasikan. Sudah hal biasa saat prosesi pengukuhan Sultan Ternate ada sedikit gejolak," kata Sultan Ternate ke-49, Hidayatullah Sjah di Ternate, Sabtu.

Hidayatullah akan merangkul saudara-saudaranya yang menolak pengukuhan dirinya untuk sama-sama membesarkan adat Kesultanan Ternate.

Selaku Sultan Ternate, dia berharap agar bangsa Indonesia menjadi teladan dalam membangun kebudayaan dan bisa menyejahterakan masyarakat.



Dalam kesempatan itu, dirinya akan mengusulkan kepada tiga Sultan di Ternate untuk melaksanakan Konferensi Moti ke-II dalam rangka menyikapi situasi nasional dan lokal, terutama dalam pengembangan eksistensi kesultanan dalam bingkai NKRI.

Sebab, berdasarkan sejarah panjang kesultanan di Maluku Utara, pada tahun 1322 silam, keempat kesultanan ini menggelar Konferensi Moti I untuk membicarakan terkait dengan eksistensi empat kesultanan tersebut.

Selain itu, berbagai program sebagai Sultan Ternate yang baru seperti menjaga lingkungan, seluruh masjid harus terus berzikir, karena hak-hak adat merupakan hak mutlak, sehingga hak-hak milik Kesultanan Ternate selama 800 tahun itu harus dihormati oleh bangsa, agar ada sinergi antara kesultanan sebagai mitra pemerintah dalam rangka memakmurkan masyarakat di Maluku Utara.

Sementara itu, dirinya juga mengajak kepada rakyatnya untuk ikut vaksinasi COVID-19. "Jangan sampai ada yang takut divaksinasi".

Sultan Ternate ke-49, Hidayatullah Sjah resmi dikukuhkan menjadi Sultan Ternate menggantikan ayahnya Mudaffar Sjah melalui prosesi ritual adat Sinunako Sesikhalifat di lingkungan Kedaton Kesultanan Ternate, Sabtu.

pengukuhan Sultan Ternate itu melalui tahapan pelaksanaan hadrat dari Imam Sigi Lamo, Sigi Cim, dan Sigi Heku atau perangkat di Masjid Kesultanan Ternate dengan para mufti kesultanan, lalu diserahkan gelar ke Hidayatullah Sjah, dimana, dalam acara dimulai dengan penyematan Stampa atau Mahkota ke Kepala Hidayatullah Sjah, yang dilakukan oleh Kiemalaha Marsaoly, H. Ahmad Dano Natsir.*
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021