Salah satu eksportir asal Makassar,  Sulawesi Selatan,  PT Bogatama Marinussa (Bomar) menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di sektor perikanan di Provinsi Maluku.

"Saya tertarik untuk berinvestasi di Maluku. Karena itu kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku di sektor perikanan dan kelautan, mengingat potensinya sangat melimpah," kata CEO PT. Bogatama Marinussa Tigor Chendarma, dalam siaran pers yang diterima di Ambon, Selasa.

Keinginan berinvestasi itu dinyatakan Tigor saat menerima kunjungan Gubernur Maluku Murad Ismail di kawasan industri perusahaan itu di Makassar, Senin (24/1).

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu, Tigor menyatakan kebanggaannya dikunjungi mantan Dankor Brimob Mabes Polri dan berjanji akan mendukung Pemprov Maluku terutama dalam pengembangan industri pengolahan ikan khususnya udang.

"Kami akan mendukung Pemprov Maluku mengembangkan industri pengolahan udang mengingat potensinya di Maluku sangat besar dan menjanjikan," ujarnya.

Kehadiran industri perikanan di provinsi berjuluk Seribu Pulau itu, menurut Tigor, tentu memberikan dampak ekonomi sangat besar termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Dia berjanji akan bekerja sama dengan Pemprov Maluku, terutama dalam hal pembenihan dan penyediaan benur udang, peningkatan SDM khususnya di bidang budidaya udang serta transfer teknologi guna mendukung pengembangan perikanan budidaya udang dan pengolahannya di Maluku.

Sedangkan Gubernur Murad yang didampingi Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP),  Hadi Basalamah mengaku kagum dengan kemajuan yang dicapai sekaligus menjadikan perusahaan tersebut sebagai eksportir udang terkemuka di Tanah Air.

Menurut dia, majunya sebuah perusahaan selain karena leadership yang profesional dan terkelola dengan baik, juga dukungan tim kerja yang solid, termasuk produktifitas yang terukur serta didukung jaringan bisnis yang luas. 

Gubernur mengaku telah membicarakan peluang usaha dan investasi di Maluku di masa mendatang dengan pimpinan perusahaan tersebut.

"Mudah-mudahan kunjungan ini dapat ditindaklanjuti dengan kerja sama saling menguntungkan antara kedua belah pihak di masa mendatang," ujar Gubernur.

PT. Bomar telah berdiri sejak 1980, dan saat ini menjadi salah satu pemain utama di bisnis pengolahan dan sekaligus eksportir udang dari kawasan Indonesia Timur. Perusahaan ini terjun dalam bisnis budidaya dan pembenihan udang (hatchery) jenis windu dan vaname. 

Proses usaha yang berjalan panjang dan berliku dilakukan sampai pada 2001 sebelum akhirnya PT. Bomar memilih fokus di industri pengolahan udang dan melakukan ekspor ke beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika serikat serta sejumlah negara besar di kawasan Eropa. 

Perusahaan tersebut saat ini menguasai 40 persen pasar siap saji di Jepang dengan kapasitas produksi sebanyak delapan miliar ekor benur per tahun. Perusahaan tersebut mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan, belum termasuk pegawai di sejumlah perusahaan cabang. 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022