Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku mencatat nilai tukar petani (NTP) di Maluku pada Januari 2022 sebesar 104,43 dan meningkat 0,25 persen dibanding Desember 2021 yang tercatat sebesar 104,16.
"Peningkatan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil pertanian (it) yang meningkat sebesar 1,08 persen, melebihi peningkatan indeks harga yang dibeli petani (ib) sebesar 0,83 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Kantor BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, terdapat dua subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,42 persen), dan subsektor perikanan (2,45 persen). Sementara tiga subsektor lainnya mengalami penurunan NTP yaitu subsektor tanaman pangan (-0,57 persen), subsektor hortikultura (-0,18 persen), dan subsektor peternakan (-0,73 persen).
Indeks NTP merupakan perbandingan inderks harga yang diterima petani (it) terhadap indeks harga yang dibayar petani (ib).
NTP juga menunjukkan daya tukar dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Pada bulan Januari 2022 Provinsi Maluku masih berada di urutan ke-20 dari 34 provinsi dengan NTP sebesar 104,43. NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau sebesar 149,90, sementara NTP terendah terjadi di Provinsi Bali 94,61," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan harga-harga di perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada Januari 2022 diketahui bahwa NTP Provnsi Maluku secara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 0,25 persen dibanding Desember 2021, atau naik dari 104,16 pada Desember 2021 menjadi 104,43 pada Januari 2022.
Peningkatan NTP disebabkan oleh peningkatan indeks harga hasil produk pertanian (it) sebesar 1,08 persen dari penurunan indeks harga yang dibayar untuk lebih tinggi peningkatan indeks harga yang dibayar untuk konsumsi rumah tangga serta biaya produksi (ib) sebesar 0,83 persen.
Pada Januari 2022 terjadi kenaikan indeks konsumen rumah tangga atau IKRT sebesar 0,91 persen. Peningkatan IKRT ini disebabkan oleh meningkatnya IKRT pada 10 kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran makanan , minuman, dan tembakau, (1,23 persen), pakaian dan alas kaki (0,20 persen), perumahan, air.listrik, dan bahan bakar (0,11 persen), rekreasi, olahraga. dan budaya (0,05 persen), ; penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,08 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,26 persen.
Sementara itu satu kelompok pengeluaran (pendidikan) tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Januari 2022 mengalami peningkatan sebesar 1,03 persen dibanding Desember 2021, yaitu dari 109,74 menjadi 110,87.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Peningkatan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil pertanian (it) yang meningkat sebesar 1,08 persen, melebihi peningkatan indeks harga yang dibeli petani (ib) sebesar 0,83 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Kantor BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Jumat.
Ia menjelaskan, terdapat dua subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,42 persen), dan subsektor perikanan (2,45 persen). Sementara tiga subsektor lainnya mengalami penurunan NTP yaitu subsektor tanaman pangan (-0,57 persen), subsektor hortikultura (-0,18 persen), dan subsektor peternakan (-0,73 persen).
Indeks NTP merupakan perbandingan inderks harga yang diterima petani (it) terhadap indeks harga yang dibayar petani (ib).
NTP juga menunjukkan daya tukar dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Pada bulan Januari 2022 Provinsi Maluku masih berada di urutan ke-20 dari 34 provinsi dengan NTP sebesar 104,43. NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau sebesar 149,90, sementara NTP terendah terjadi di Provinsi Bali 94,61," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan harga-harga di perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada Januari 2022 diketahui bahwa NTP Provnsi Maluku secara rata-rata mengalami peningkatan sebesar 0,25 persen dibanding Desember 2021, atau naik dari 104,16 pada Desember 2021 menjadi 104,43 pada Januari 2022.
Peningkatan NTP disebabkan oleh peningkatan indeks harga hasil produk pertanian (it) sebesar 1,08 persen dari penurunan indeks harga yang dibayar untuk lebih tinggi peningkatan indeks harga yang dibayar untuk konsumsi rumah tangga serta biaya produksi (ib) sebesar 0,83 persen.
Pada Januari 2022 terjadi kenaikan indeks konsumen rumah tangga atau IKRT sebesar 0,91 persen. Peningkatan IKRT ini disebabkan oleh meningkatnya IKRT pada 10 kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran makanan , minuman, dan tembakau, (1,23 persen), pakaian dan alas kaki (0,20 persen), perumahan, air.listrik, dan bahan bakar (0,11 persen), rekreasi, olahraga. dan budaya (0,05 persen), ; penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,08 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,26 persen.
Sementara itu satu kelompok pengeluaran (pendidikan) tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya.
Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Januari 2022 mengalami peningkatan sebesar 1,03 persen dibanding Desember 2021, yaitu dari 109,74 menjadi 110,87.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022