Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) Februari 2022 sebesar 105,39 atau mengalami penurunan 0,58 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 106,01. 

"Indeks Konsumsi Rumah Tangga petani (IKRT) sebesar 110,30 atau naik sebesar 0,01 persen Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Februari 2022 sebesar 108,61 atau turun 0,49 persen," kata Kepala BPS Malut, Aidil Adha di Ternate, Selasa. 

Menurut dia, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar  dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. 

Sedangkan, untuk IKRT di Malut sebesar 110,30 persen pada Februari 2022 atau mengalami kenaikan sebesar 0,01 persen dibanding IKRT bulan sebelumnya (Januari 2022) yang sebesar 110,29, dimana untuk Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Malut Februari 2022 sebesar 108,61 atau mengalami penurunan 0,49 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (Januari 2022) yang sebesar 109,15. 

Aidil menyatakan, hal tersebut berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada tujuh kabupaten di Provinsi Malut pada bulan Februari 2022. NTP Provinsi Malut mengalami penurunan sebesar 0,58 persen dibandingkan NTP Januari 2022, yaitu dari 106,01 menjadi 105,39. 

Dimana, penurunan NTP Februari 2022 disumbang oleh penurunan NTP pada empat subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,01 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 1,65 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,56 persen, dan Subsektor Perikanan sebesar 1,01 persen. Satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan adalah Subsektor Peternakan sebesar 0,78 persen.

Sedangkan, Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Februari 2022, di Malut indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami penurunan sebesar 0,57 persen dibanding Januari 2022, yaitu dari 116,40 menjadi 115,74. 

Sebab, menurut subsektor, terjadi penurunan It pada tiga kelompok subsektor, yaitu subsektor Hortikultura sebesar 1,62 persen, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,54 persen, dan subsektor Perikanan sebesar 1,09 persen. Sedangkan dua kelompok subsektor mengalami kenaikan, yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,06 persen dan subsektor Peternakan sebesar 0,71 persen.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022