Ternate (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan tujuh kabupaten di Malut pada bulan Juni 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 0,86 persen jika dibandingkan NTP Mei 2022.
Kepala BPS Malut, Aidil Adha di Ternate, Jumat (1/7), mengatakan, pada Juni 2022, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 106,22 atau mengalami penurunan 0,86 persen disumbangkan oleh penurunan NTP pada tiga subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,49 persen, Subsektor Peternakan sebesar 1,07 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 2,62 persen.
Sementara dua subsektor lainnya mengalami kenaikan yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,40 persen dan Subsektor Hortikultura sebesar 8,83 persen.
Selain itu, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan dan NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, sehingga, semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
Dia menyebut, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Maluku Utara sebesar 112,83 persen pada bulan Juni 2022 atau mengalami kenaikan sebesar 1,40 persen dibanding IKRT bulan sebelumnya (Mei 2022) yang sebesar 111,27 dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara pada bulan Juni 2022 sebesar 110,39 atau mengalami kenaikan 0,25 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (Mei 2022) yang sebesar 110,12.
Selain itu, diikuti Indeks Konsumsi Rumah Tangga petani (IKRT) sebesar 112,83 atau naik sebesar 1,40 persen, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Juni 2022 sebesar 110,39 atau naik 0,25 persen.
Dirinya menambahkan, sesuai Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dari kelima subsektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2022 dan di Malut indeks harga yang diterima petani (It) secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,41 persen dibanding Mei 2022, yaitu dari 118,77 menjadi 119,26.
Selain itu, menurut subsektor, terjadi kenaikan It pada 3 (tiga) kelompok subsektor, yaitu subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,65 persen, Hortikultura sebesar 10,11 persen, dan Peternakan sebesar 0,14 persen. Sementara dua subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,21 persen, dan subsektor Perikanan sebesar 1,45 persen.
Baca juga: NTP Malut Februari 2022 turun 0,58 persen, begini penjelasannya