Anggota DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends, mendorong pendirian sekolah lapangan pertanian di Negeri Liliboy, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, guna membantu pengembangan usaha para petani.

"Saya telah bersepakat dengan para petani untuk pembangunan dan pembukaan sekolah lapangan bagi para petani yang ada di Liliboy," ujar Mercy Barends usai bertatap muka dengan para petani di Desa Liliboy, Kamis.

Pertemuan untuk menggagas pembukaan sekolah lapangan itu, dilandasi kondisi miris tentang perkembangan sektor pertanian, terutama tanaman umur panjang yang dikembangkan para petani di Maluku, khususnya di Pulau Ambon.

Mercy menyayangkan kondisi terkini petani di Maluku, terutama di Kota dan Pulau Ambon yang selama ini hidupnya bergantung dari tanaman umur panjang seperti pala dan cengkeh serta buah-buahan, yang terkesan tidak berkembang karena menghadapi banyak masalah menyangkut pengembangan usaha, di samping usia tanaman yang telah tua.

"Saya merasa sayang sekali karena tidak ada sekolah lapangan di negeri Liliboy, padahal hampir seluruh warga selain bertani tanaman umur panjang juga melakukan penangkaran tanaman pala dan cengkeh. Harusnya pengetahuan dan pengalaman mereka dapat dibagikan kepada petani lainnya di Maluku," demikian Mecy Barends.

Baca juga: Maluku ekspor 8,5 ton pala organik ke Eropa, manfaatkan peluang pasar

Berdasarkan hasil pertemuan, maka para anggota kelompok tani di Negeri Liliboy akan berkoordinasi dengan Raja dan Saniri Negeri (dewan adat) tentang program sekolah lapangan tersebut, termasuk menentukan lokasi pembangunannya.

Berbeda dengan sekolah formal pada umumnya, sekolah tersebut akan menjadi tempat mendidik para petani pemula, terutama generasi muda atau kaum milenial yang ingin terjun mengolah lahan pertanian menggantikan orang tuanya.

"Sekolah lapang ini akan menjadi tempat bagi para petani milenial belajar membuat pupuk organik, bagaimana membudidayakan tanaman umur panjang, cara mengatasi hama serta berbagai cara praktis untuk mengembangkan usaha pertanian," katanya.

Sekolah informal itu juga diharapkan menjadi sentra untuk mewadahi para petani di Jazirah Leihitu dan Salahutu untuk menimba ilmu di bidang pertanian, di samping menjadi tempat untuk berbagi dan mengakses informasi tentang perkembangan teknologi pertanian moderen secara global.

Sedangkan untuk jazirah Leitimur di Kota Ambon juga akan dibuka di lokasi berbeda, mengingat warga di desa dan negeri di kecamatan tersebut juga mengembangkan tanaman umur panjang dan buah-buahan.

Menyangkut anggaran untuk menunjang pembukaan dan pendirian sekolah lapang itu, Mercy yang juga anggota Komisi VII DPR-RI itu menyatakan, akan memanfaatkan sebagai gaji serta biaya perjalanan reses yang telah disisihkan dan dikelola timnya untuk dikembalikan dalam bentuk program  pemberdayaan masyarakat.

"Prinsipnya dukungan penganggaran akan kita atur sedemikian rupa sehingga sekolah lapangan ini dapat terlaksana dan pelatihan perdana sudah bisa berjalan dalam waktu dekat kendati dalam bentuk sederhana," tegasnya.

Sekolah lapangan pertanian itu diharapkan menjadi unggulan sekaligus tempat bagi para petani menimba ilmu serta berbagi pengalaman di bidang pertanian, khususnya tentang pengembangan tanaman umur panjang dan buah-buahan di Pulau Ambon dan provinsi Maluku pada umumnya.

Ketua kelompok "Spirit" Negeri Liliboy Semmy Hetarion menyambut gembira gagasan pembukaan sekolah lapangan itu karena berdampak besar menjamin kelangsungan usaha petani di Maluku.

"Dari sekolah lapang ini para petani akan mendapatkan banyak ilmu tentang perkembangan teknologi pertanian moderen untuk diaplikasikan dalam usahanya," ujarnya.

Dia berharap sekolah lapang itu dapat segera direalisasikan, sehingga menjadi wadah pembinaan para petani tanaman umur panjang dan buah-buahan menuju kemandirian dan kesejahteraan," ujarnya.

Semmy yang juga Ketua Asosiasi Petani Rempah Maluku menambahkan, kelompok tani yang dipimpinnya telah didirikan sejak tahun 2010 dengan 15 orang untuk melakukan penangkaran bibit pala dan cengkeh untuk memenuhi kebutuhan petani di masyarakat di Maluku.

Baca juga: Mercy Barens Sosialisasi Empat Pilar di Pulau Sera

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022