Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku memprediksi naiknya harga minyak goreng dan tiket pesawat pada minggu ketiga di bulan April, akan menjadi penyumbang terbesar inflasi Maluku pada April 2022.

"Posisi komoditas minyak goreng sejak bulan Maret sudah mulai naik, dan dampaknya hingga sekarang masih menjadi pendorong terjadinya inflasi di bulan April. Namun berapa besarnya kita belum bisa tentukan, nanti kita tunggu hasil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Bakti Artanta, di Ambon, Jumat.

Selain minyak goreng, ia mengatakan naiknya harga tiket pesawat juga ikut mempengaruhi pemicu inflasi di bulan April. Menurut dia, harga tiket pesawat itu mulai perlahan naik sejak Maret 2022, karena pemerintah mulai melonggarkan syarat untuk berpergian di masa pandemi COVID-19.

Meski begitu, ia mengatakan harga tiket pesawat sempat turun pada minggu pertama dan kedua April karena awal bulan Ramadhan orang cenderung lebih sedikit berpergian. Setelah pemerintah pada tahun ini memberi kemudahan masyarakat untuk mudik Lebaran, harga tiket pesawat naik lagi karena meningkatkan permintaan.

"Sekarang ini mulai dari minggu ketiga harga tiket naik lagi, kita sadari kebutuhan mobilitas dengan dibukanya kesempatan untuk mudik maka naiklah harga tiket lagi, karena memang ini bisnis," ujarnya.

Baca juga: BI: kenaikan tarif tiket pesawat penyebab inflasi Maluku pada Maret, begini penjelasannya

Meski begitu, Bakti mengatakan dari sisi maskapai penerbangan melakukan penambahan frekuensi penerbangan sehingga sedikit menekan harga tiket.

Ia mengatakan sejauh ini tingkat inflasi Maluku masih relatif terkendali. BI Provinsi Maluku mencatat inflasi pada bulan Maret 2022 meningkat dibanding dengan bulan sebelumnya yakni sebesar 0,44 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan Februari 2022 yang mengalami deflasi sebesar 0,48 persen (mtm).

Ia mengatakan BI yang ikut di dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku selalu melakukan aktifitas bersama untuk turun ke pasar, disamping selalu melakukan koordinasi guna memastikan pasokan bahan pangan agar tidak ada gejolak jelang Lebaran. Menurut dia, sejauh ini kondisi harga dan stok bahan pangan masih relatif terjaga meski ada kenaikan harga karena ada momen Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

"Tidak ada terjadi antrean para pembeli, dari harga pun memang ada beberapa komoditas yang naik, namun masih dalam batas wajar, tetapi ada juga yang turun seperti cabe yang biasanya naik tetapi kemarin turun cukup jauh, karena memang pasokannya cukup lancar, dan musim panen," ujarnya.

Baca juga: BI prediksi inflasi Maret di Maluku 0,7 persen pengaruh minyak goreng, begini penjelasannya
Baca juga: Inflasi 0,34 persen di Ternate dipicu tarif transportasi penumpang

Pewarta: John Soplanit

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022