Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menyatakan inflasi di Maluku pada Juli 2022 mencapai 1,68 persen, paling besar dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket pesawat.
"Harga tiket pesawat naik hingga mencapai 12,45 persen, masuk dalam data lima komoditas penyumbang inflasi Maluku," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Lukman Hakim, di Ambon, Rabu.
Kenaikan harga tiket pesawat terjadi akibat oleh beberapa faktor, diantara masih tingginya biaya Avtur, keterbatasan suplai pesawat, dan penerapan tarif Airport Tax Bandara Pattimura diperkirakan semakin meningkatkan harga tiket pesawat.
Baca juga: BPS: kenaikan tarif angkutan udara sumbang inflasi Ambon 1,67 persen
Selain itu, ia mengatakan kenaikan tarif cukai rokok sebesar 12 persen oleh Pemerintah Pusat menyebabkan kenaikan harga rokok putih secara bertahap sejalan dengan strategi pricicing yang ditetapkan oleh distributor.
Tingginya La Nina di kawasan Maluku semakin dalam sehingga meningkatkan potensi cuaca buruk. Suhu permukaan air laut pada kawasan Asia Pasifik Selatan kembali menurun pada level -0,08 yang menandakan tingginya curah hujan yang mengganggu aktifitas perikanan tangkap.
Lima komoditas penyumbang inflasi Maluku terbesar adalah (mtm) angkutan udara 12,45 persen, cabai rawit: 49,06 persen, bawang merah 31,95 persen, kangkung 36,83 persen, dan rokok putih: 4,31 persen.
"Selain itu curah hujan cukup tinggi turut mengganggu produksi komoditas hortikultura. cuaca buruk yang terjadi khususnya di daerah sentra dalam maupun luar Maluku disinyalir menurunkan tingkat produksi sehingga harga naik," katanya.
Baca juga: BI: Kenaikan harga hortikultura & tiket pesawat picu inflasi Maluku
Sedangkan lima komoditas penyumbang deflasi Maluku terbesar adalah (mtm) Buncis -0,02 persen, ikan selar -3,27 persen, beras -0,43 persen, bawang putih -5,16 persen, dan anggur -14,63 persen.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku mencatat secara bulanan, IHK Maluku pada Juli 2022 mencatatkan inflasi sebesar 1,68 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 0,11 persen (mtm).
Secara tahunan, IHK Maluku pada Juli 2022 juga mengalami peningkatan. IHK tahunan Maluku tercatat mengalami inflasi sebesar 5,80 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,19 persen (yoy).
Sementara itu, IHK tahun berjalan mengalami inflasi sebesar 3,62 persen (ytd), lebih tinggi dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 1,91 persen (ytd). Selain itu, capaian IHK Maluku pada bulan Juli 2022 berada pada tingkat yang lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,94 persen (yoy).
Dia mengatakan, dalam rangka menjaga stabilitas inflasi sekaligus upaya peningkatan perekonomian Provinsi Maluku selama Juli 2022, Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku bersama dengan tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Provinsi Maluku melaksanakan kegiatan diantaranya mempersiapkan penjajakan kerja sama bahan pokok antara Maluku dengan Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan.
Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan Rakorwil TPID Sulampua pada Juli 2022, KPwBI Maluku berkoordinasi dengan pelaku usaha bahan pokok dalam misi menawarkan kesepakatan kerja sama antar daerah (KAD) antara Maluku dengan provinsi lain di Sulampua dalam rangka pemenuhan bahan pokok.
Monitoring pasokan bahan pokok rutin dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan dan dinamika level harga. Ketersediaan pasokan bahan pokok dipantau melalui sistem monitoring pasokan serta berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi Maluku.
Baca juga: Tim Pengendalian Inflasi Daerah Malut jaga stabilitas harga jelang Idul Adha