Ambon (ANTARA) - Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku mengampanyekan Program Gerakan Ayah Mengambil Rapor (Gemar) sebagai upaya mendorong keterlibatan ayah dalam pendidikan dan tumbuh kembang anak, terutama pada momen penerimaan hasil belajar di sekolah.
Kepala BKKBN Maluku, dr Mauliwaty Bulo di Ambon, Rabu mengatakan Gemar hadir sebagai langkah sederhana namun memiliki dampak sosial besar. Kehadiran ayah di sekolah saat pembagian rapor diyakini mampu menciptakan kedekatan emosional, rasa bangga, serta meningkatkan kepercayaan diri anak.
“Peran ayah bukan hanya sebatas kepala keluarga, tetapi juga hadir secara emosional dalam proses pendidikan anak. Momen ayah mengambil rapor akan menjadi ruang dialog langsung antara ayah, guru, dan anak mengenai perkembangan serta masa depan pendidikan mereka,” kata dia.
Ia menjelaskan, Gemar adalah kampanye penguatan peran ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak dengan mendorong ayah untuk hadir langsung pada momen pembagian rapor di sekolah. Meski sederhana, kehadiran ayah dinilai memiliki dampak besar dalam membangun kedekatan emosional, rasa percaya diri, serta motivasi belajar anak, sekaligus mengubah budaya pengasuhan dari yang berpusat pada ibu menjadi kolaborasi setara kedua orang tua demi melahirkan generasi yang lebih kuat dan berkarakter.
Program Gemar kata dia juga membawa pesan perubahan budaya pengasuhan di Indonesia. Jika sebelumnya peran tersebut banyak dibebankan pada ibu, kini BKKBN mendorong kolaborasi orang tua yang setara dan saling menguatkan.
Menurutnya, keterlibatan ayah dalam pengasuhan terbukti menjadi investasi sosial penting yang berpengaruh pada pembentukan karakter anak, pencapaian akademik, dan kesehatan mental mereka di masa depan.
“Ini adalah bagian dari penguatan keluarga. Dukungan, perhatian, dan komitmen ayah merupakan modal sosial membangun generasi yang sehat, produktif, dan berkarakter,” ujarnya.
Tak sampai di situ saja, BKKBN Maluku juga menggencarkan kampanye Gemar melalui sekolah, kader keluarga berencana, media informasi digital, serta sinergi dengan mitra lintas sektor. Program ini diharapkan dapat menjadi gerakan budaya baru di lingkungan pendidikan maupun keluarga di Maluku.
“Kami mengajak semua ayah untuk meluangkan waktu hadir di momen penting anak, karena kehadiran ayah bukan sekadar hadir secara fisik, tetapi hadir sebagai pendorong masa depan mereka,” tutur dr Mauliwaty.
