Dinas Pertanian Provinsi Maluku mengerahkan tim dokter hewan di beberapa lokasi yang akan dijadikan tempat pemotongan hewan kurban pada perayaan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, guna memastikan kesehatan daging aman untuk dikonsumsi.
"Hal ini sudah menjadi agenda rutin di setiap tahun dalam rangka perayaan hari raya Idul Adha terkait pemeriksaan dagingnya setelah pemotongan hewan kurban," kata Fahmi Jusuf, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Maluku, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan tim dokter hewan akan bersiaga di masjid-masjid yang sudah di data di Kota Ambon, terutama lokasi yang akan dijadikan tempat pemotongan hewan. Seperti di Kota Ambon, lanjutnya, ada 16 titik yang akan diawasi oleh tim medik veteriner tersebut.
Menurutnya, kehadiran dokter hewan saat turun ke lokasi guna memeriksa daging hewan yang sudah dipotong itu benar-benar sehat, tidak ada penyakit pada daging tersebut, sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Baca juga: Sinode Gereja Protestan Maluku serahkan hewan kurban ke Masjid Raya Al-Fatah Ambon, bukti toleransi beragama terus dijaga
Mengenai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), ia mengatakan hingga kini belum ditemukan kasus tersebut di Maluku.
"Walaupun di tengah kondisi beberapa daerah di Indonesia ramai dengan penyakit penyakit mulut dan kuku, namun untuk Provinsi Maluku hingga sekarang belum ditemukan yang namanya PMK," ujarnya.
Untuk mencegah penularan penyakit hewan itu dari luar daerah, lanjutnya, Dinas Pertanian Provinsi Maluku tidak mengijinkan masuknya hewan kurban dari provinsi luar Maluku.
Dinas Pertanian Provinsi Maluku juga telah membentuk posko untuk pengaduan PMK, dan bisa dihubungi kapan saja akan dilayani, karena itu imbauan kepada masyarakat Kota Ambon maupun Maluku secara umum bahwa tidak perlu ragu untuk mengkonsumsi daging.
"Saya pastikan bahwa Maluku bebas dari PMK, mudah-mudahan dengan pengawasan yang kami lakukan di 16 lokasi titik kumpul di Kota Ambon bisa memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa hewan yang dikurbankan itu aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon salurkan 217 ekor hewan kurban, begini lokasi pembagiannya
Fahmi menambahkan, kebutuhan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1443 Hijriah tahun 2022 mencapai 1.233 ekor yang terdiri dari sapi sebanyak 515 ekor, dan kambing 718 ekor.
"Jumlah kebutuhan sapi ini meningkat 10 persen dibanding dengan tahun lalu yang hanya 436 ekor," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi berikan sapi kurban seberat 850 Kg untuk warga Maluku, diserahkan di Masjid Al-Fatah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Hal ini sudah menjadi agenda rutin di setiap tahun dalam rangka perayaan hari raya Idul Adha terkait pemeriksaan dagingnya setelah pemotongan hewan kurban," kata Fahmi Jusuf, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Provinsi Maluku, di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan tim dokter hewan akan bersiaga di masjid-masjid yang sudah di data di Kota Ambon, terutama lokasi yang akan dijadikan tempat pemotongan hewan. Seperti di Kota Ambon, lanjutnya, ada 16 titik yang akan diawasi oleh tim medik veteriner tersebut.
Menurutnya, kehadiran dokter hewan saat turun ke lokasi guna memeriksa daging hewan yang sudah dipotong itu benar-benar sehat, tidak ada penyakit pada daging tersebut, sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat.
Baca juga: Sinode Gereja Protestan Maluku serahkan hewan kurban ke Masjid Raya Al-Fatah Ambon, bukti toleransi beragama terus dijaga
Mengenai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), ia mengatakan hingga kini belum ditemukan kasus tersebut di Maluku.
"Walaupun di tengah kondisi beberapa daerah di Indonesia ramai dengan penyakit penyakit mulut dan kuku, namun untuk Provinsi Maluku hingga sekarang belum ditemukan yang namanya PMK," ujarnya.
Untuk mencegah penularan penyakit hewan itu dari luar daerah, lanjutnya, Dinas Pertanian Provinsi Maluku tidak mengijinkan masuknya hewan kurban dari provinsi luar Maluku.
Dinas Pertanian Provinsi Maluku juga telah membentuk posko untuk pengaduan PMK, dan bisa dihubungi kapan saja akan dilayani, karena itu imbauan kepada masyarakat Kota Ambon maupun Maluku secara umum bahwa tidak perlu ragu untuk mengkonsumsi daging.
"Saya pastikan bahwa Maluku bebas dari PMK, mudah-mudahan dengan pengawasan yang kami lakukan di 16 lokasi titik kumpul di Kota Ambon bisa memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa hewan yang dikurbankan itu aman untuk dikonsumsi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Maluku dan Pemkot Ambon salurkan 217 ekor hewan kurban, begini lokasi pembagiannya
Fahmi menambahkan, kebutuhan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1443 Hijriah tahun 2022 mencapai 1.233 ekor yang terdiri dari sapi sebanyak 515 ekor, dan kambing 718 ekor.
"Jumlah kebutuhan sapi ini meningkat 10 persen dibanding dengan tahun lalu yang hanya 436 ekor," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi berikan sapi kurban seberat 850 Kg untuk warga Maluku, diserahkan di Masjid Al-Fatah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022