Para aktivis lingkungan di Maluku Utara(Malut) menilai pemerintah daerah (pemda) di Maluku Utara (Malut), baik ditingkat  provinsi maupun kabupaten/kota kurang serius mengupayakan pelestarian burung bidadari. "Hal tersebut tercermin dari adanya kebijakan pemda yang tak sejalan dengan upaya pelestarian burung bidadari di Malut," kata seorang aktivis lingkungan di Malut, Djafar di Ternate, Jumat. Burung bidadari yang biasa juga disebut cendrawasih Halmahera tersebut merupakan burung endemik Malut. Burung itu tersebar di sejumlah kabupaten di wilayah Halmahera, seperti Kabupaten Halmahera Barat dan Kabupaten Halmahera Utara. Djafar mengatakan, salah satu contoh kebijakan pemda di Malut yang tidak sejalan dengan upaya pelestarian burung bidadari adalah adanya izin dari pemda kepada perusahaan tambang untuk mengeksploitasi tambang nikel pada kawasan hutan habitat burung bidadari. Kalau pemda di Malut serius melestarikan burung bidadari maka pemda seharusnya tidak mengeluarkan izin penambangan pada kawasan hutan habitat burung bidadari, karena kawasan hutan yang menjadi lokasi penambangan pasti akan rusak. Oleh karena itu, Djafar mendesak kepada pemda di Malut untuk meninjau ulang izin penambangan pada kawasan hutan yang menjadi habitat burung bidadari itu, bahkan pemda harus menjadikan kawasan hutan habitat burung bidadari itu sebagai cagar alam. Ia mengatakan keberadaan burung bidadari tersebut dapat memberi manfaat ekonomi bagi daerah dan masyarakat dengan cara mengembangkannya menjadi tujuan wisata, karena burung bidadari itu di dunia hanya ada di Malut. Wisatawasan, baik dari dalam maupun luar negeri tidak hanya tertarik pada objek wisata pantai atau peninggalan sejarah, tapi juga tertarik pada panorama alam termasuk berbagai flora dan fauna yang ada di dalamnya. "Wisatawan banyak yang berkunjung ke Papua untuk melihat burung cendrawasih atau ke Pulau Komodo untuk melihat komodo. Saya yakin suatu saat wisatawan juga akan banyak ke Malut untuk melihat burung bidadari," katanya. Oleh karena itu, pemda dan semua pihak terkait di Malut harus serius mengupayakan pelestarian burung bidadari tersebut sekaligus mempromosikannya kepada wisatawan di dalam dan luar negeri.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011