Sekitar 138 penumpang Merpati Airlines dari Papua yang "menyandera" pesawat yang mereka tumpangi itu saat transit di Bandara Ngurah Rai Bali, kembali ricuh karena tidak ada kepastian melanjutkan penerbangan ke Surabaya. Mereka yang diterbangkan dari Papua sejak Jumat (11/2) pukul 10.30 WIT dan baru mendarat di Bandara Ngurah Rai di Tuban, Kabupaten Badung, Sabtu dini hari pukul 02.00 Wita, kembali ricuh karena setelah sebagian sempat turun dari pesawat, kemudian tidak ada kepastian lagi untuk kelanjutan penerbangan ke Surabaya. Menurut Frans Ittar, salah seorang penumpang yang dihubungi ANTARA melalui telepon dari Denpasar, sekitar pukul 04.00 dilakukan perundingan dengan Rusdi dari pihak manajemen Merpati Nusantara Airlines (MNA) setempat. Rusdi yang adalah Deputi Manager MNA setempat, semula menjanjikan untuk bisa terbang ke Surabaya pukul 07.00 Wita. Dengan janji itu, sebagian penumpang, terutama anak-anak dan ibu-ibu, bersedia turun dari pesawat untuk diantar ke tempat istirahat sementara di hotel. Namun para penumpang itu kemudian kembali naik ke pesawat, karena tidak yakin dengan janji untuk terbang pagi. Hal itu mengingat belum ada kepastian soal rencana jadwal terbang ke Surabaya. "Kami mau ditipu lagi. Ternyata belum ada kepastian jadwal terbang ke Surabaya, sehingga penumpang yang sempat turun, kembali naik ke pesawat," kata Frans Ittar. Hal itu juga dibenarkan oleh Ny Hasni dan Ny Eva, penumpang lainnya. "Sebagian dari kami yang sempat turun, sudah kembali naik ke pesawat, walaupun kru pesawat sudah turun semua," ucap Ny Hasni. Menurut Ny Eva, penumpang sudah sangat lelah dan capek setelah berulang kali mengalami penundaan terbang sejak transit di Makassar, Jumat siang sekitar pukul 12.00 waktu setempat. "Akhirnya kami baru terbang dari Makassar malam hari. Padahal sesuai jadwal, seharusnya tiba di Surabaya pukul sekitar 18.00 WIB. Kami mengira sudah mendarat di Surabaya, ternyata transit di Bali," ucapnya denan suara kesal. Sementara Rusdi, Deputi Manager MNA setempat yang beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya, belum juga memberikan respons. Menurut sejumlah keterangan, pesawat dengan nomor penerbangan MZ 711 itu terpaksa transit di Ngurah Rai, karena Bandara Juanda Surabaya ditutup pukul 00.00 untuk perbaikan landasan pacu.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011