Pakar hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menilai pidato Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pembukaan pertemuan parlemen-parlemen negara anggota G20 (P20) berperan menguatkan komitmen parlemen dunia, terutama P20, untuk mengatasi persoalan global.
“Pernyataan Presiden RI Joko Widodo selaku Kepala Pemerintahan Indonesia yang sedang menjadi Presiden G20 menguatkan komitmen antar-parlemen di P20 untuk saling bekerja sama menyelesaikan aneka masalah dunia pascapandemi COVID-19,” kata Dinna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, pidato Presiden Jokowi itu juga menjadi semacam pengingat bagi parlemen-parlemen negara anggota G20 bahwa masih ada sejumlah persoalan global dan agenda-agenda penting yang belum diselesaikan.
“Semacam mengingatkan juga bahwa ada agenda-agenda penting yang belum tuntas yang perlu tetap jadi perhatian ketua-ketua parlemen G20," ujar Dinna.
Ia lalu memandang hal tersebut memang penting untuk dilakukan oleh Presiden Jokowi, terutama di saat pertemuan P20 kali ini tidak menghasilkan keputusan bersama (joint statement).
"Hal ini penting karena kita tahu bahwa P20 kali ini tidak mengeluarkan joint statement karena sebenarnya ada kesulitan menyamakan pandangan tentang cara menyelesaikan konflik antarnegara anggota G20,” ucap Dinna.
Selanjutnya, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ini menyarankan agar Presiden Jokowi terus konsisten tampil dalam forum-forum internasional guna membawa pesan-pesan damai serta menguatkan kerja sama antarnegara yang sudah dibangun.
“Intinya, Indonesia harus tampak terus di panggung dunia. Jangan sebaliknya, yang muncul hanyalah berita-berita dari pihak-pihak yang berseteru dan yang belum tentu sejalan dengan ide-ide Indonesia,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pidato pembukaan pertemuan P20 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10).
Dalam pidatonya, Jokowi meminta seluruh parlemen dunia agar menurunkan ego dalam mengatasi dampak krisis ekonomi dan geopolitik dunia.
Jokowi menilai penyelenggaraan pertemuan P20 berpotensi menambah optimisme baru bagi setiap negara untuk bekerja bersama dan berkolaborasi menghadapi tantangan dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi di G20
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
“Pernyataan Presiden RI Joko Widodo selaku Kepala Pemerintahan Indonesia yang sedang menjadi Presiden G20 menguatkan komitmen antar-parlemen di P20 untuk saling bekerja sama menyelesaikan aneka masalah dunia pascapandemi COVID-19,” kata Dinna dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, pidato Presiden Jokowi itu juga menjadi semacam pengingat bagi parlemen-parlemen negara anggota G20 bahwa masih ada sejumlah persoalan global dan agenda-agenda penting yang belum diselesaikan.
“Semacam mengingatkan juga bahwa ada agenda-agenda penting yang belum tuntas yang perlu tetap jadi perhatian ketua-ketua parlemen G20," ujar Dinna.
Ia lalu memandang hal tersebut memang penting untuk dilakukan oleh Presiden Jokowi, terutama di saat pertemuan P20 kali ini tidak menghasilkan keputusan bersama (joint statement).
"Hal ini penting karena kita tahu bahwa P20 kali ini tidak mengeluarkan joint statement karena sebenarnya ada kesulitan menyamakan pandangan tentang cara menyelesaikan konflik antarnegara anggota G20,” ucap Dinna.
Selanjutnya, Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ini menyarankan agar Presiden Jokowi terus konsisten tampil dalam forum-forum internasional guna membawa pesan-pesan damai serta menguatkan kerja sama antarnegara yang sudah dibangun.
“Intinya, Indonesia harus tampak terus di panggung dunia. Jangan sebaliknya, yang muncul hanyalah berita-berita dari pihak-pihak yang berseteru dan yang belum tentu sejalan dengan ide-ide Indonesia,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan pidato pembukaan pertemuan P20 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10).
Dalam pidatonya, Jokowi meminta seluruh parlemen dunia agar menurunkan ego dalam mengatasi dampak krisis ekonomi dan geopolitik dunia.
Jokowi menilai penyelenggaraan pertemuan P20 berpotensi menambah optimisme baru bagi setiap negara untuk bekerja bersama dan berkolaborasi menghadapi tantangan dunia.
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi di G20
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022