Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan telah terjadi erupsi di Gunung Ibu, Maluku Utara (Malut) dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter di atas puncak gunung tersebut.
Petugas Pos Pantau Gunung Ibu Axl Roeroe dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menuturkan, erupsi itu terjadi pukul 08.58 WIT.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya," kata Roeroe.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit 5 detik.
PVMBG merekomendasikan masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung maupun wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung tersebut.
Baca juga: Gunung Ibu di Maluku Utara melontarkan abu tebal setinggi 800 meter, begini penjelasannya
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Ibu diketahui pertama kali meletus pada Agustus hingga September 1911. Namun, tidak ada penjelasan jenis dan dampak letusan tersebut.
Letusan berikutnya berlangsung 87 tahun kemudian, yaitu Desember 1998 yang menghasilkan sumbat lava. Pada letusan 1998 sampai 1999, Gunung Ibu diawali dengan letusan freato magmatik yang menghancurkan kubah lama.
Kegiatan berlanjut sebagai letusan magmatik yang berakhir dengan munculnya lava di dasar kawah kemudian dikenal sebagai Sumbat Lava 99.
Pada Mei sampai Oktober 2001, aktivitas vulkanik terlihat dari data satelit. Sebuah foto yang diambil pada Mei 2000 memperlihatkan kubah lava menutupi dasar kawah.
Periode 31 Mei sampai 29 Agustus 2004 tercatat asap kawah putih tipis sampai tebal mencapai ketinggian lebih kurang 50-150 meter di atas puncak. Kubah lava yang tumbuh di dalam kawah diperkirakan terus bertambah besar. Tingkat kegiatan Gunung Ibu berada pada tingkat waspada (level II).
Kemudian, aktivitas kegempaan meningkat kembali sejak terekamnya gempa letusan dengan amplitudo maksimum mencapai 48 milimeter dan lama gempa 470 detik pada 4 dan 5 April 2008.
Pada 21 April 2008 pukul 16.00 WIT, status kegiatan Gunung Ibu dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Namun, saat ini status gunung tersebut adalah level II atau siaga.
Baca juga: BPBD Halbar bagikan masker ke warga terdampak erupsi Gunung Ibu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Ibu di Malut lontarkan kolom abu setinggi 800 meter
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Petugas Pos Pantau Gunung Ibu Axl Roeroe dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, menuturkan, erupsi itu terjadi pukul 08.58 WIT.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya," kata Roeroe.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit 5 detik.
PVMBG merekomendasikan masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung maupun wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif gunung tersebut.
Baca juga: Gunung Ibu di Maluku Utara melontarkan abu tebal setinggi 800 meter, begini penjelasannya
Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Ibu diketahui pertama kali meletus pada Agustus hingga September 1911. Namun, tidak ada penjelasan jenis dan dampak letusan tersebut.
Letusan berikutnya berlangsung 87 tahun kemudian, yaitu Desember 1998 yang menghasilkan sumbat lava. Pada letusan 1998 sampai 1999, Gunung Ibu diawali dengan letusan freato magmatik yang menghancurkan kubah lama.
Kegiatan berlanjut sebagai letusan magmatik yang berakhir dengan munculnya lava di dasar kawah kemudian dikenal sebagai Sumbat Lava 99.
Pada Mei sampai Oktober 2001, aktivitas vulkanik terlihat dari data satelit. Sebuah foto yang diambil pada Mei 2000 memperlihatkan kubah lava menutupi dasar kawah.
Periode 31 Mei sampai 29 Agustus 2004 tercatat asap kawah putih tipis sampai tebal mencapai ketinggian lebih kurang 50-150 meter di atas puncak. Kubah lava yang tumbuh di dalam kawah diperkirakan terus bertambah besar. Tingkat kegiatan Gunung Ibu berada pada tingkat waspada (level II).
Kemudian, aktivitas kegempaan meningkat kembali sejak terekamnya gempa letusan dengan amplitudo maksimum mencapai 48 milimeter dan lama gempa 470 detik pada 4 dan 5 April 2008.
Pada 21 April 2008 pukul 16.00 WIT, status kegiatan Gunung Ibu dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Namun, saat ini status gunung tersebut adalah level II atau siaga.
Baca juga: BPBD Halbar bagikan masker ke warga terdampak erupsi Gunung Ibu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gunung Ibu di Malut lontarkan kolom abu setinggi 800 meter
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022