Fakultas Teknik Arsitek Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara (Malut) mendukung pengembangan rumah produktif untuk membantu potensi usaha dalam aktivitas perekonomian masyarakat setempat.
"Kami telah menciptakan dialog yang komunikatif antara pihak akademisi dengan pelaku usaha, terutama mendukung cara pengembangan dan pembangunan rumah produktif secara rutin dilakukan selama bulan September – November 2022," kata Dekan III Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Khairun Dr Muhammad Tayeb di Ternate, Rabu.
Dia menyatakan, dukungan ini adalah bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilaksanakan secara rutin selama beberapa bulan.
Menurutnya kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyebarluaskan keilmuan akademis agar berguna bagi pengembangan dan pembangunan rumah produktif bagi masyarakat umum. Mengarahkan konsep dan pemikiran masyarakat terhadap pembangunan rumah sehat sesuai dengan potensi dan kondisi lingkungannya.
"Permasalahan ini menjadi dasar untuk mengadakan evaluasi standar tentang perancangan rumah produktif perajin ubi-ubian diharapkan analisa ini akan dapat diketahui hal-hal yang dapat memberikan solusi, sebagai rumah tempat usaha dan sebagai tempat tinggal," ujarnya.
Dr. Muhammad Tayeb menjelaskan kegiatan ini dilakukan melalui penelitian yang bertujuan untuk mengetahui fungsi hunian dan pemanfaatan ruang dalam dari kelompok perajin dan penjual serta menentukan upaya penanganan yang tepat terkait fungsi dan pemanfaatan hunian tersebut.
"Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data primer, melalui observasi langsung dan kuesioner. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rumah perajin dan penjual memiliki dua fungsi sebagai hunian dan workshop dengan kondisi pemanfaatan ruang di dalamnya, yang meliputi ruang publik, semi publik, privat dan servis kurang tertata, kurang aman dan kurang nyaman dalam mendukung aktivitas sebagai perajin, penjual dan penghuni sehingga mempengaruhi produktivitas," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam upaya menata tata letak ruang yang baik, meningkatkan keamanan dan kenyamanan hunian yang juga berfungsi sebagai workshop atau toko maka digunakan rumah produktif sebagai penanganan.
Hal tersebut tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup penghuni, tetapi juga kualitas visual hunian atau bangunan dan produktivitas pengrajin dan atau pengusaha dalam menjalankan usahanya sehingga dapat tercipta kawasan yang nyaman bagi masyarakat sekitarnya.
Sementara itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate, menyatakan apresiasi atas dukungan Unkhair Ternate dalam pengembangan rumah produktif untuk pelaku usaha.
Dia menyebut, saat ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan bagi 4.000 pelaku usaha mikro yang tersebar di delapan kecamatan kota Ternate akan menerima bantuan dari Kementerian Koperasi (Kemenkop).
Kadis koperasi dan UKM kota Ternate, Hadi Hairudin mengatakan, dari 4.000 pelaku usaha yang diberi bantuan itu jumlah terbanyak berada di sektor perdagangan disusul bidang kuliner dan perindustrian seperti pertukangan, perbengkelan dan sektor lainnya.
Dia menyatakan, 4.000 pelaku usaha yang akan mendapat bantuan itu memang belum pernah menerima bantuan sehingga diusulkan untuk tahun 2022 dengan besar bantuan Rp600.000 perorang dan diharapkan pada bulan Desember 2022 sudah dapat cair lewat Link BRI.
"Sekarang ada ketentuan baru, dimana usaha mikro menjadi perhatian pemerintah kota Ternate, bukan berarti usaha kecil dan menengah tidak diperhatikan, karena kewenangan Pemprov Malut dalam upaya dorong usaha mikro agar bisa bangkit menjadi besar," ujarnya.
Baca juga: Unkhair gandeng Harita Nikel rehabilitasi mangrove di Halsel Maluku Utara
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami telah menciptakan dialog yang komunikatif antara pihak akademisi dengan pelaku usaha, terutama mendukung cara pengembangan dan pembangunan rumah produktif secara rutin dilakukan selama bulan September – November 2022," kata Dekan III Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Khairun Dr Muhammad Tayeb di Ternate, Rabu.
Dia menyatakan, dukungan ini adalah bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilaksanakan secara rutin selama beberapa bulan.
Menurutnya kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyebarluaskan keilmuan akademis agar berguna bagi pengembangan dan pembangunan rumah produktif bagi masyarakat umum. Mengarahkan konsep dan pemikiran masyarakat terhadap pembangunan rumah sehat sesuai dengan potensi dan kondisi lingkungannya.
"Permasalahan ini menjadi dasar untuk mengadakan evaluasi standar tentang perancangan rumah produktif perajin ubi-ubian diharapkan analisa ini akan dapat diketahui hal-hal yang dapat memberikan solusi, sebagai rumah tempat usaha dan sebagai tempat tinggal," ujarnya.
Dr. Muhammad Tayeb menjelaskan kegiatan ini dilakukan melalui penelitian yang bertujuan untuk mengetahui fungsi hunian dan pemanfaatan ruang dalam dari kelompok perajin dan penjual serta menentukan upaya penanganan yang tepat terkait fungsi dan pemanfaatan hunian tersebut.
"Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data primer, melalui observasi langsung dan kuesioner. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rumah perajin dan penjual memiliki dua fungsi sebagai hunian dan workshop dengan kondisi pemanfaatan ruang di dalamnya, yang meliputi ruang publik, semi publik, privat dan servis kurang tertata, kurang aman dan kurang nyaman dalam mendukung aktivitas sebagai perajin, penjual dan penghuni sehingga mempengaruhi produktivitas," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam upaya menata tata letak ruang yang baik, meningkatkan keamanan dan kenyamanan hunian yang juga berfungsi sebagai workshop atau toko maka digunakan rumah produktif sebagai penanganan.
Hal tersebut tidak hanya dapat meningkatkan kualitas hidup penghuni, tetapi juga kualitas visual hunian atau bangunan dan produktivitas pengrajin dan atau pengusaha dalam menjalankan usahanya sehingga dapat tercipta kawasan yang nyaman bagi masyarakat sekitarnya.
Sementara itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Ternate, menyatakan apresiasi atas dukungan Unkhair Ternate dalam pengembangan rumah produktif untuk pelaku usaha.
Dia menyebut, saat ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan bagi 4.000 pelaku usaha mikro yang tersebar di delapan kecamatan kota Ternate akan menerima bantuan dari Kementerian Koperasi (Kemenkop).
Kadis koperasi dan UKM kota Ternate, Hadi Hairudin mengatakan, dari 4.000 pelaku usaha yang diberi bantuan itu jumlah terbanyak berada di sektor perdagangan disusul bidang kuliner dan perindustrian seperti pertukangan, perbengkelan dan sektor lainnya.
Dia menyatakan, 4.000 pelaku usaha yang akan mendapat bantuan itu memang belum pernah menerima bantuan sehingga diusulkan untuk tahun 2022 dengan besar bantuan Rp600.000 perorang dan diharapkan pada bulan Desember 2022 sudah dapat cair lewat Link BRI.
"Sekarang ada ketentuan baru, dimana usaha mikro menjadi perhatian pemerintah kota Ternate, bukan berarti usaha kecil dan menengah tidak diperhatikan, karena kewenangan Pemprov Malut dalam upaya dorong usaha mikro agar bisa bangkit menjadi besar," ujarnya.
Baca juga: Unkhair gandeng Harita Nikel rehabilitasi mangrove di Halsel Maluku Utara
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022