Para nelayan dan kapal berukuran kecil diminta waspada saat melaut karena gelombang laut di sekitar Pulau Halmahera dan Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) masih terus memburuk. Prakirawan Cuaca BMKG Kota Ternate, I Wayan Musteana mengatakan di Ternate, Senin, gelombang laut di laut Halmahera mencapai 2,5 meter dan Pulau Morotai mencapai 3 meter, menyusul adanya angin kencang dengan kecepatan 40 Km per jam arah barat dan utara tersebut. Angin dengan kecepatan tersebut berpotensi menimbulkan tingginya gelombang laut, oleh karena itu, nelayan harus waspada saat melaut ketika ada angin kencang. Sehingga, pihaknya meminta agar nelayan dan para pemilik kapal berukuran kecil agar waspadai gelombang tinggi di semua perairan di Malut. Akan tetapi, kata Wayan, angin kencang tersebut dinilai tidak membahayakan aktivitas penerbangan di Malut, baik penerbangan antar provinsi maupun penerbangan antar kabupaten/kota di Malut. Kendati, sempat menimbulkan kepanikan bagi calon panumpang lainnya yang hendak bepergian menggunakan pesawat terbang di Bandara Babullah Ternate, menyusul angin kencang. Ia mengatakan, wilayah Malut hingga akhir April mendatang akan dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dan biasanya terjadi pada sore dan malam hari. Hujan tersebut tidak tertutup kemungkinan menimbulkan banjir, oleh karena itu, warga yang bermukim di daerah rawan banjir, seperti daerah bantaran sungai harus mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir saat hujan lebat. Sementara itu, sejumlah PNS asal Ternate yang sehari-hari pergi-pulang dari Ternate ke Sofifi, ibukota Malut enggan berkantor, menyusul adanya angin kencang dan hujan lebat. "Saya terpaksa tidak berkantor hari ini, karena gelombang laut yang tidak bersahabat dan hujan lebat dari pagi tadi, membuat saya enggan ke Sofifi untuk berkantor," ujar salah seorang PNS di Pemprov Malut, Ramli.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011