Harga emas berjangka menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah berada di kisaran ketat selama sesi dan memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah sedikit pulih dari level terlemahnya tahun ini, di tengah inflasi yang tinggi di negara-negara utama Eropa.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, melonjak 11,80 dolar AS atau 0,65 persen menjadi ditutup pada 1.836,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.838,60 dolar AS dan terendah di 1.810,80 dolar AS.

Emas turun 5,6 persen untuk Februari, kerugian bulanan pertama dalam empat bulan.

Baca juga: Harga emas menguat terangkat pelemahan dolar, hentikan rugi 5-hari beruntun

Emas berjangka terangkat 7,80 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.824,90 dolar AS pada Senin (27/2/2023), setelah tergelincir 9,70 dolar AS atau 0,53 persen menjadi 1.817,10 dolar AS pada Jumat (24/2/2023), dan anjlok 14,70 dolar AS atau 0,80 persen menjadi 1.826,80 dolar AS pada Kamis (23/2/2023).

Data industri menunjukkan bahwa inflasi bahan makanan Inggris mencapai 17,1 persen dalam empat minggu hingga 19 Februari, tertinggi yang pernah tercatat. Diukur dengan standar harmonisasi Uni Eropa, inflasi Prancis naik menjadi 7,2 persen tahun ke tahun pada Februari dari 7,0 persen pada Januari.



Di Prancis, inflasi makanan mencapai 14,5 persen secara tahun ke tahun. Sementara itu, harga konsumen Spanyol melonjak 5,8 persen tahun ke tahun pada Januari, setelah mencatat kenaikan 5,5 persen pada Desember.

Data inflasi yang tinggi membantu memperkuat ekspektasi untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh Bank Sentral Eropa pada pertemuan Maret, meredam emas. Di sisi lain, emas dianggap sebagai tempat investasi yang aman di tengah inflasi yang tinggi.

Baca juga: Harga emas Antam hari ini melonjak Rp1.000 jadi Rp1,016 juta per gram


Rilis data ekonomi AS pada Selasa (28/2/2023) juga mendukung emas. Indeks harga rumah 20 kota S&P CoreLogic Case-Shiller di Amerika Serikat naik 4,6 persen dalam basis tahun ke tahun pada Desember 2022, di bawah kenaikan 6,8 persen pada November dan perkiraan pertumbuhan 5,8 persen.

Barometer Bisnis Chicago Conference Board turun menjadi 43,6 pada Februari dari 44,3 pada Januari, terendah sejak November dan meleset dari perkiraan konsensus 45,0 oleh para ekonom.

Indeks kepercayaan konsumen Conference Board merosot ke 102,9 pada Februari, dari pembacaan 106 pada Januari.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei terangkat 27,80 sen atau 1,34 persen, menjadi ditutup pada 21,071 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 13,60 dolar AS atau 1,44 persen, menjadi menetap pada 955,50 dolar AS per ounce.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas melonjak 11,80 dolar di tengah inflasi yang tinggi di Eropa

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023