Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan kajian perbaikan lapak pedagang di Pasar Wayame guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pedagang.
"Pasar Wayame masih dimanfaatkan pedagang untuk berjualan, karena itu jika masih bisa dibenahi maka akan dilakukan perbaikan asal tidak ada persoalan dengan pemilik tanah," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, keberadaan pasar Wayame selama ini luput dari perhatian Pemkot Ambon, padahal ada hal yang menjadi kebutuhan pedagang dan perlu intervensi pemerintah, misalnya untuk pembangunan lapak.
"Yang utama antara pemilik tanah dan pedagang harus memiliki kesepakatan, misalnya penetapan sewa atau iuran dari pedagang bagi pemilik tanah, nanti kita fasilitasi perbaikan lapak yang lebih baik bagi pedagang, jangan sampai Pemkot mau perbaiki lapak pedagang lalu ada penolakan dari pemilik tanah," katanya.
Bodewin meminta Asosiasi yang membawahi Pedagang di Pasar Wayame, dapat melakukan komunikasi dengan pemilik tanah maupun dengan pemerintah, karena tugas dari Asosiasi untuk memperjuangkan kepentingan anggota.
Pemerintah katanya, ada untuk menyejahterakan rakyat termasuk para pedagang, untuk itu setiap jeritan dan keluhan pedagang mesti didengar, agar mereka selalu merasakan sentuhan dan kehadiran Pemerintah.
"Masyarakat dapat menyampaikan keluhan dan persoalan yang dihadapi, jika membutuhkan intervensi pemerintah dapat disampaikan melalui sms, telepon, website, maupun akun media sosial milik pemerintah, masyarakat dapat menyampaikan keluhan la kepada Wali Kota lewat program Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) setiap hari Jumat," ujar Bodewin.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan Kota Ambon, Sutan Masida, berharap pasar Wayame mendapat perhatian pemerintah sebab banyak masyarakat kecil, yang menggantungkan kehidupan dari pasar.
"Ada 300 lebih pedagang di tempat ini, sementara keadaan pasar sangat tidak representatif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Pasar Wayame masih dimanfaatkan pedagang untuk berjualan, karena itu jika masih bisa dibenahi maka akan dilakukan perbaikan asal tidak ada persoalan dengan pemilik tanah," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, keberadaan pasar Wayame selama ini luput dari perhatian Pemkot Ambon, padahal ada hal yang menjadi kebutuhan pedagang dan perlu intervensi pemerintah, misalnya untuk pembangunan lapak.
"Yang utama antara pemilik tanah dan pedagang harus memiliki kesepakatan, misalnya penetapan sewa atau iuran dari pedagang bagi pemilik tanah, nanti kita fasilitasi perbaikan lapak yang lebih baik bagi pedagang, jangan sampai Pemkot mau perbaiki lapak pedagang lalu ada penolakan dari pemilik tanah," katanya.
Bodewin meminta Asosiasi yang membawahi Pedagang di Pasar Wayame, dapat melakukan komunikasi dengan pemilik tanah maupun dengan pemerintah, karena tugas dari Asosiasi untuk memperjuangkan kepentingan anggota.
Pemerintah katanya, ada untuk menyejahterakan rakyat termasuk para pedagang, untuk itu setiap jeritan dan keluhan pedagang mesti didengar, agar mereka selalu merasakan sentuhan dan kehadiran Pemerintah.
"Masyarakat dapat menyampaikan keluhan dan persoalan yang dihadapi, jika membutuhkan intervensi pemerintah dapat disampaikan melalui sms, telepon, website, maupun akun media sosial milik pemerintah, masyarakat dapat menyampaikan keluhan la kepada Wali Kota lewat program Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) setiap hari Jumat," ujar Bodewin.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan Kota Ambon, Sutan Masida, berharap pasar Wayame mendapat perhatian pemerintah sebab banyak masyarakat kecil, yang menggantungkan kehidupan dari pasar.
"Ada 300 lebih pedagang di tempat ini, sementara keadaan pasar sangat tidak representatif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023