Ambon (Antara Maluku) - Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Maluku menggelar karnaval multi-budaya Maluku yang berlangsung di Ambon, Rabu.

"Karnaval budaya digelar dalam rangka mensukseskan hari pariwisata dunia pada 29 September 2011, sekaligus bagian dari rangkaian kegiatan pesta Teluk Ambon," kata Kepala Balai Sejarah Maluku, Stefanus Kiwery, di Ambon, Rabu.

Menurutnya, Maluku kaya keragaman budaya yakni adat istiadat, suku, bahasa, dan kebudayaan yang beragam sehingga harus dipelihara.

"Kekayaan sumberdaya ini harus dipelihara dan dilestarikan dan diwujud nyatakan dalam berbagai kegiatan pergelaran budaya sehingga tidak terkikis perkembangan jaman," katanya menambahkan.

Kiwery mengatakan, pihaknya terus mendorong meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengembangkan dan melestarikan budaya Maluku.

"Seiring zaman, kebudayaan daerah mengalami pergeseran akibat perkembangan teknologi dan globalisasi. Kegiatan seperti ini harus terus digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat," ujarnya.

Karnaval ini diikuti 18 peserta yang terdiri dari beragam suku dan daerah yang ada di Maluku, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat, Sulawasi Tenggara, Sulaweasi Selatan, etnis Tionghoa, serta beberapa sanggar budaya yang ada di Ambon.

Setiap peserta menampilkan pakaian adat serta tarian daerah, seperti kota Ambon mempertunjukkan tarian khas Pata Cengkih dan Gaba - Gaba, Jawa Tengah menampilkan tari Jaipongan.

"Peserta juga menampilkan busana pengantin setiap daerah serta becak hias yang merupakan khas daerah tertentu," kata Kiwery.

Ia menambahkan, kegiatan karnaval telah digelar lima kali di Ambon sejak tahun 2006, tetapi tahun ini berbeda tidak dilakukan di sepanjang ruas jalan di kota Ambon.

"Tahun ini kegiatan dipusatkan di Aula Korem Ambon, karena mempertimbangkan faktor keamanan paska konflik antarwarga yang terjadi pada 11 September 2011," katanya.

Pewarta: Penina Maijaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011