Ambon (Antara Maluku) - Pengurus Provinsi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Maluku minta panitia penyelenggara Development Basketball League (DBL) nasional menyelenggarakan kegiatan di Kota Ambon.
"Minat masyarakat, khususnya di kalangan anak sekolah setingkat SMA akan olahraga ini sangat tinggi, namun mereka masih dibatasi dengan jadwal-jadwal pertandingan, baik yang berskala lokal maupun nasional," kata pengurus Pengprov PBSI Maluku, Taher Hanubun di Ambon, Sabtu.
DBL yang diketuai Azrul Ananda ini merupakan kompetisi yang pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 2004 di Surabaya (Jatim), mengembangkan konsep "Student Athlete" yang menganggap sekolah sama pentingnya dengan bertanding basket.
Menurut Hanubun, ketua DBL sudah pernah menjanjikan berkunjung ke Kota Ambon dalam waktu dekat ini, sekaligus melihat peluang untuk menyelenggarakan pertandingan bola basket antarsiswa SMA di daerah ini.
Animo pencinta olahraga basket di Kota Ambon khususnya dan Maluku secara umum cukup tinggi, karena DBL merupakan sebuah kompetisi liga basket terbesar di Indonesia dan berskala nasional yang berkolaborasi dengan organisasi bola basket nasional Amerika Serikat NBA sejak tahun 2008.
Sejak muncul pertama kali di Surabaya tahun 2004, kegiatan DBL berkembang sangat pesat dan menyebar di 15 provinsi dalam kurun lima tahun sehingga masyarakat pencinta bola basket di Kota Ambon khususnya, dan Provinsi Maluku secara umum sangat mengharapkan kegiatan seperti ini juga diselenggarakan.
"Penyelenggaraan event seperti ini sangat strategis bagi daerah untuk menunjukkan kepada dunia luar, kalau kondosi keamanan di sini tetap terjamin dan aktivitas masyarakat berjalan normal, sehingga orang tidak berpikir negatif tetang Maluku," katanya.
Selain itu DBL juga merupakan ajang pembinaan prestasi dan mental atlet muda yang masih duduk di bangku pendidikan setingkat SMA/SMK sederajat, sehingga wajar dilaksanakan, dan semakin banyak kegiatan pertandingan, maka ikut menambah pengalaman bagi para atlet untuk maju pada kegiatan yang lebih besar tentunya seperti Popmla hingga Pra PON dan PON.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"Minat masyarakat, khususnya di kalangan anak sekolah setingkat SMA akan olahraga ini sangat tinggi, namun mereka masih dibatasi dengan jadwal-jadwal pertandingan, baik yang berskala lokal maupun nasional," kata pengurus Pengprov PBSI Maluku, Taher Hanubun di Ambon, Sabtu.
DBL yang diketuai Azrul Ananda ini merupakan kompetisi yang pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 2004 di Surabaya (Jatim), mengembangkan konsep "Student Athlete" yang menganggap sekolah sama pentingnya dengan bertanding basket.
Menurut Hanubun, ketua DBL sudah pernah menjanjikan berkunjung ke Kota Ambon dalam waktu dekat ini, sekaligus melihat peluang untuk menyelenggarakan pertandingan bola basket antarsiswa SMA di daerah ini.
Animo pencinta olahraga basket di Kota Ambon khususnya dan Maluku secara umum cukup tinggi, karena DBL merupakan sebuah kompetisi liga basket terbesar di Indonesia dan berskala nasional yang berkolaborasi dengan organisasi bola basket nasional Amerika Serikat NBA sejak tahun 2008.
Sejak muncul pertama kali di Surabaya tahun 2004, kegiatan DBL berkembang sangat pesat dan menyebar di 15 provinsi dalam kurun lima tahun sehingga masyarakat pencinta bola basket di Kota Ambon khususnya, dan Provinsi Maluku secara umum sangat mengharapkan kegiatan seperti ini juga diselenggarakan.
"Penyelenggaraan event seperti ini sangat strategis bagi daerah untuk menunjukkan kepada dunia luar, kalau kondosi keamanan di sini tetap terjamin dan aktivitas masyarakat berjalan normal, sehingga orang tidak berpikir negatif tetang Maluku," katanya.
Selain itu DBL juga merupakan ajang pembinaan prestasi dan mental atlet muda yang masih duduk di bangku pendidikan setingkat SMA/SMK sederajat, sehingga wajar dilaksanakan, dan semakin banyak kegiatan pertandingan, maka ikut menambah pengalaman bagi para atlet untuk maju pada kegiatan yang lebih besar tentunya seperti Popmla hingga Pra PON dan PON.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011