Ambon (Antara Maluku) - Dinas Pertanian dan Tanaman Perkebunan Maluku akan membudidayakan tanaman sagu di daerah rawa dan sungai.

"Kami berencana untuk membudidayakan sagu yang tumbuh di rawa dan pinggir sungai, bukan membuat hutan sagu tapi hanya mengembangkan yang sudah ada," kata Kepala Dispertan Maluku Syuryadi Sabirin kepada ANTARA di Ambon, Jumat.

Ia mengatakan, Dispertan Maluku bekerja sama dengan Balai Penelitian Sungai dan Rawa di Pontianak meneliti prospek pengembangan sagu di daerah tepian sungai dan rawa.

Budidaya sagu akan dilakukan di satu kota dan dua kabupaten di Maluku, yakni kota Tual, Maluku Tenggara (Malra), dan Maluku Tenggara Barat (MTB).

Sabirin juga mengatakan, pembudidayaan sagu dilakukan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi pangan lokal, sehingga tidak tergantung pada beras yang sudah mencapai 122 ribu ton per tahun.

"Selain mencukupi konsumsi beras, kami ingin ada kecukupan pangan lokal juga bagi masyarakat, untuk itu kami sudah menggelar lokakarya awal untuk program ini beberapa minggu lalu," katanya.

Menurut dia, pembudidayaan pangan lokal, tidak hanya untuk menurunkan tingkat konsumsi beras, tapi juga mencegah rawan pangan akibat gagal panen dan lamanya distribusi beras ke daerah-daerah terselatan di Maluku.

Untuk itu, Dispertan juga akan mengembangkan budi daya tanaman umbi-umbian di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

"Umbi-umbian merupakan pangan lokal asli di MBD. Kami juga akan mengembangkan budi daya tanaman jagung. Ini dilakukan agar masyarakat tidak mengalami rawan pangan saat beras tidak mencukupi kebutuhan konsumsi mereka," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011