Ambon (Antara Maluku) - "Bagi saya musik rap lebih berbicara," kata Morika Tetelepta, salah satu pendiri sekaligus rapper grup Molukka Hip-Hop Community (MHC) kepada ANTARA di Ambon, Sabtu.
"Dengan musik rap saya bisa berbicara apa saja mengenai masyarakat dan lainnya di sini. Genre ini sendiri pada dasarnya lebih menampilkan sesuatu yang sebenarnya sedang terjadi di lingkungan sosial kita," katanya.
Ia mencontohkan, dalam setiap karya rapper latin, biasanya mereka akan menyampaikan kebenaran yang sedang terjadi di negaranya dalam setiap lirik lagu.
"Biasanya para rapper latin menyanyikan sesuatu yang nyata, misalnya aksi tembak-menembak di daerah mereka dan sebagainya," katanya.
Morika mengatakan, tiap jenis musik memiliki ciri khas yang berbeda-beda, dan dirinya lebih tertarik dengan hip-hop atau rap, karena lebih condong memberitakan tentang realita dunia sosial manusia.
"Saya suka sekali dengan musik rap, karena tidak selalu bicara tentang cinta," tukasnya.
Ia mengaku, mulai tertarik dengan jenis musik tersebut saat masih duduk SMP, dan mulai aktif menyanyi serta menciptakan lagu rap sekitar tahun 2004, saat masih berkuliah di Jakarta.
"Saya pertama kali menyanyi "live" dalam konser musik indie di Bekasi, tahun 2005. Ada banyak penyanyi indie dari berbagai aliran yang tampil. Waktu itu saya membawakan lagunya Tupac "Life Goes On"," ujarnya.
Sejak penampilannya saat itu, libur kuliah pada 2007, Morika memutuskan untuk pulang ke Ambon, ia dan beberapa rapper lokal lainnya dan meluncurkan album indie hip-hop "Ambonesse Thug" yang diedarkan secara cuma-cuma kepada masyarakat, untuk mengetes sejauh mana kesukaan warga kotanya dengan genre tersebut.
"Ternyata di sini banyak yang tidak suka dengan musik rap," katanya.
Meski banyak masyarakat kota Ambon yang tidak suka dengan musik rap, Morika dengan teman-temannya sepakat mendirikan MHC pada 1 Juli 2011, dan meluncurkan album kompilasi Molukka Island Vibe yang diedarkan melalui situs jejaring sosial pada 2009.
Diproduseri oleh penyanyi berdarah Ambon, Glenn Fredly, Morika dan grup musiknya MHC meluncurkan album Beta Maluku di Jakarta, pertengahan Mei 2011.
Video klip dari salah satu lagunya "Puritan" dalam album tersebut, diluncurkan di gedung teater tertutup Taman Budaya Maluku, pada 6 Desember 2011.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Dengan musik rap saya bisa berbicara apa saja mengenai masyarakat dan lainnya di sini. Genre ini sendiri pada dasarnya lebih menampilkan sesuatu yang sebenarnya sedang terjadi di lingkungan sosial kita," katanya.
Ia mencontohkan, dalam setiap karya rapper latin, biasanya mereka akan menyampaikan kebenaran yang sedang terjadi di negaranya dalam setiap lirik lagu.
"Biasanya para rapper latin menyanyikan sesuatu yang nyata, misalnya aksi tembak-menembak di daerah mereka dan sebagainya," katanya.
Morika mengatakan, tiap jenis musik memiliki ciri khas yang berbeda-beda, dan dirinya lebih tertarik dengan hip-hop atau rap, karena lebih condong memberitakan tentang realita dunia sosial manusia.
"Saya suka sekali dengan musik rap, karena tidak selalu bicara tentang cinta," tukasnya.
Ia mengaku, mulai tertarik dengan jenis musik tersebut saat masih duduk SMP, dan mulai aktif menyanyi serta menciptakan lagu rap sekitar tahun 2004, saat masih berkuliah di Jakarta.
"Saya pertama kali menyanyi "live" dalam konser musik indie di Bekasi, tahun 2005. Ada banyak penyanyi indie dari berbagai aliran yang tampil. Waktu itu saya membawakan lagunya Tupac "Life Goes On"," ujarnya.
Sejak penampilannya saat itu, libur kuliah pada 2007, Morika memutuskan untuk pulang ke Ambon, ia dan beberapa rapper lokal lainnya dan meluncurkan album indie hip-hop "Ambonesse Thug" yang diedarkan secara cuma-cuma kepada masyarakat, untuk mengetes sejauh mana kesukaan warga kotanya dengan genre tersebut.
"Ternyata di sini banyak yang tidak suka dengan musik rap," katanya.
Meski banyak masyarakat kota Ambon yang tidak suka dengan musik rap, Morika dengan teman-temannya sepakat mendirikan MHC pada 1 Juli 2011, dan meluncurkan album kompilasi Molukka Island Vibe yang diedarkan melalui situs jejaring sosial pada 2009.
Diproduseri oleh penyanyi berdarah Ambon, Glenn Fredly, Morika dan grup musiknya MHC meluncurkan album Beta Maluku di Jakarta, pertengahan Mei 2011.
Video klip dari salah satu lagunya "Puritan" dalam album tersebut, diluncurkan di gedung teater tertutup Taman Budaya Maluku, pada 6 Desember 2011.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012