Ternate (Antara Maluku) - Warga korban banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama Kota Ternate, Maluku Utara, masih takut untuk dipulangkan ke rumah masing-masing karena cuaca masih buruk.

"Kami masih khawatir dipulangkan ke rumah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, karena tidak tertutup kemungkinan banjir lahar dingin akan kembali menerjangan kawasan permukiman warga," kata salah seorang warga Tubo, Ishak, di Ternate, Jumat.

Ia menyatakan, sekitar 3.484 jiwa pengungsi merasa takut sewaktu-waktu datang hujan deras yang berpotensi menimbulkan banjir, apalagi pekerjaan fisik pembangunan jalur lahar dingin yang saat ini dikerjakan belum rampung.

Sehubungan itu, Pemkot Ternate diharapkan secepatnya menyelesaikan tanggul dan bronjong agar warga yang pulang dari pengungsian bisa hidup tenang dan tidak panik bila terjadi hujan dengan curah tinggi.

Sementara itu, Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman menyatakan pihaknya berani memulangkan pengungsi yang rumahnya jauh dari daerah rawan banjir susulan.

"Kami pulangkan para pengungsi yang rumahnya tidak mengalami rusak berat dan jauh dari kawasan titik rawan, sehingga mereka bisa kembali bekerja seperti semula," ujarnya.

Ia menambahkan, dari 3.484 jiwa jumlah pengungsi korban banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama, yang akan dipulangkan sekitar 3.173 jiwa, sedangkan sisanya sebanyak 311 masih akan berada di lokasi pengungsian sementara.

Menurut dia, pengungsi yang belum dipulangkan tersebut adalah yang rumahnya mengalami rusak berat dan yang berada di daerah rawan banjir lahar dingin. Mereka rencananya akan dikumpulkan pada satu lokasi penampungan di gedung SKB Ternate, sehingga penanganannya, terutama dalam pemberian bantuan makanan dan pelayanan kesehatan lebih maksimal.  

Para pengungsi yang belum dipulangkan tersebut, belum bisa dipastikan sampai kapan akan dipertahankan di tempat pengungsian, karena tergantung pada realisasi pembangunan rumah mereka di lokasi yang baru.

Pemkot Ternate sudah memutuskan akan merelokasi warga yang rumahnya rusak berat dan berada di daerah rawan banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama tersebut ke tempat yang aman, namun lokasinya masih dicari yang tepat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012