Masyarakat di tiga kabupaten Maluku Utara (Malut) menggelar panen raya padi melalui Program pemerintah bernama Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di daerah itu dalam mendorong program pertumbuhan ekonomi desa.

"Program yang didanai APBN dan International Fund for Agriculture Development (IFAD) ini, di Malut difokuskan di Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Barat dan Halmahera Tengah di empat kecamatan dan 20 desa," kata Koordinator TEKAD Kabupaten Halmahera Selatan Bahri Saleh dihubungi, Minggu.

Dia menyatakan, TEKAD adalah program unggulan Kementerian Desa dan PDTT bekerja sama IFAD. Program ini kehadirannya untuk memicu serta mendorong pertumbuhan ekonomi di desa.

Tidak itu saja, melalui pendampingan yang dilakukan diharapkan mengubah prilaku masyarakat desa dari cara bercocok tanam secara tradisional selanjutnya menggunakan teknologi tepat guna.

"Targetnya memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi masyarakat desa, terutama yang ada di Kabupaten Halmahera Selatan saat ini," kata Bahri.

Program ini menyasar tiga kelompok masyarakat yakni kaum difabel, sesuai gender dan rumah tangga miskin. Target capaian program dengan kelompok penerima manfaat juga, yakni melakukan inovasi pembelajaran, mengatasi kelangkaan pasokan beras terutama di desa, karena itu penting adanya improvisasi dan Inovasi serta kolaborasi, terutama peran penting serta dukungan pemerintah daerah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Balitbangda, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan bersama koordinator TEKAD, dan fasilitatornya yang terlibat langsung di lapangan.

"Fasilitator berperan penting melakukan pendampingan yang intensif kepada masyarakat sehingga musyawarah yang dilakukan melahirkan usulan yang bersifat bottom up, dengan metode partisipatif berbasis perencanaan. Pelaksanaannya sampai pada pertanggungjawaban anggaran juga terjamin," katanya.

Sedangkan, untuk kelompok sasaran juga akan tetap melakukan inovasi pembelajaran dengan menjaga, merawat dan membesarkan.

"Saat ini Kelompok Penerima Bantuan (KPB) desa Kusubibi telah memenuhi target dan capaian yang telah diinginkan sesuai misi Kementerian Desa dan misi IFAD, walaupun belum memenuhi target sempurna dan kami juga butuh dukungan dan masukan untuk kemajuan program ini ke depan," kata Bahri.

Salah satu daerah dampingan TEKAD yang mulai menunjukkan hasilnya itu, ada di Halmahera Selatan. Salah satu desa yang didampingi program ini adalah Kasubibi Bacan Barat. Pada Mei 2023 lalu warga dampingan setempat melakukan panen padi ladang di demonstrasi plot (demplot) seluas 1,5 hektar.

Dimana, demplot itu menjadi media pembelajaran bagi warga untuk selanjutnya dikembangkan masyarakat dan pengelola demplot atau sekolah lapang ini dari berbagai kelompok, baik difabel, berdasarkan gender dan keluarga miskin sebagai penerima manfaat.

Warga pengelola demplot yang menamakan dirinya Kelompok Tani Suka Maju Desa Kusubibi Kabupaten Halmahera Selatan. Targetnya , hasil panen dari demplot ini dua sampai tiga ton. Saat ini masih proses perontokan dan pengeringan.

Sebelumnya, telah lakukan panen padi dan saat ini kelompok tani ini masih lakukan pengeringan dan perontokan hasil di panen.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023