Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Provinsi Maluku mengatakan sejumlah pelabuhan diperingatkan untuk menghentikan kegiatan (operasi) mulai 9 - 12 Juli 2023.

Sejumlah penyeberangan dihentikan berdasarkan informasi terbaru oleh Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteroeologi Maritim Ambon.

“Hujan yang melanda Pulau Maluku ini menyebabkan beberapa penyeberangan dari Ambon ke beberapa wilayah yang ada di Maluku menjadi terkendala,” kata Kepala BPTD Maluku, Hasan Bisri, di Ambon, Senin.

Sejumlah pelabuhan yang mendapatkan peringatan dari BMKG tersebut, yakni Pelabuhan Galala Ambon, Pelabuhan Namlea Buru, dan Pelabuhan Kota Tual.

“Jadi untuk peringatan itu ada beberapa pelabuhan saja, tidak semuanya diberi peringatan. Karena di pelabuhan itu kondisi ombak cukup tinggi dan dikhawatirkan akan mempengaruhi keselamatan penumpang apabila tetap dilakukan penyeberangan,” ujarnya.

Menurutnya, pada Juli hingga Agustus adalah puncaknya cuaca ekstrem di Maluku. Sehingga masyarakat juga diimbau untuk mematuhi peringatan yang diberikan oleh petugas terhadap pelayaran-pelayaran.

“Sekarang yang kita lihat dari peta BMKG itu warnanya sudah oranye, itu artinya sudah mendekati. Kalau sudah merah itu berarti tidak sama sekali lagi bagi pelayaran beroperasi,” katanya menerangkan.

Bisri mengatakan dengan adanya musim hujan sejak Juli 2023, penghentian penyeberangan kapal telah dilakukan sebanyak tiga hari berturut-turut.

Ia berharap masyarakat yang sering menggunakan jasa transportasi laut, untuk bisa memahami kendala yang terjadi.*

Pewarta: Winda Herman

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023