Ambon (Antara Maluku) - Produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Maluku selama 2011 tercatat sebesar 7,97 persen yang merupakan akumulasi dari proses pertumbuhan sejak triwulan I sampai IV.

Kabid Statistik Produksi Badan Pusat Statistik Maluku Jesica Pupela di Ambon, Jumat, mengatakan, ada beberapa jenis industri yang cukup berkembang tahun lalu sehingga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil.

Misalnya produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami pertumbuhan sebesar 15,53 persen disusul industri barang logam, industri bukan mesin dan peralatannya 14,88 persen, industri makanan 13,68 persen, minuman 11,90 persen, tekstil 9,93 persen, serta industri alat angkutan lainnya tumbuh sebesar 9,19 persen.

Jesica mengakui, meskipun produksi insudstri manufaktur ini selama tahun 2011 cukup menjanjikan, namun masih terdapat dua jenis industri yang justeru menunjukan trend penurunan produksi pada 2011.

"Lihat saja jenis industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya justeru mengalami pertumbuhan negatif 5,88 persen, sedangkan jenis industri barang galian bukan logam tumbuh -679 persen," katanya.

Beberapa jenis industri lainnya sepanjang tahun 2011 mengalami pertumbuhan positif namun masih pada skala yang relatif kecil seperti industri furnitur  dan industri pengolahan lainnya bertumbuh masing-masing sebesar 2,90 persen dan 0,46 persen.

Kalau dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional pada tahun 2011 sebesar 4,71 persen, maka pertumbuhan produksi manufaktur di Maluku masih lebih tinggi.

"Khusus untuk pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil di Maluku triwulan IV tahun lalu hanya sebesar 2,71 persen," kata Jesica.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012