Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk (TKPP) Maluku yang diukur oleh gini ratio tercatat sebesar 0,288 pada  Maret 2023 atau  turun  0,018 poin.

"Jika dibandingkan  dengan gini ratio September  2022  yang mencapai  0,306  terjadi  penurunan  0,013 poin dibanding dengan Maret 2022   sebesar  0,301,"  kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia di Ambon, Selasa.

Gini Ratio di daerah perkotaan  Maret 2023 tercatat sebesar 0,288, turun  dibanding gini ratio  September 2022 yang sebesar  0,309  dan gini ratio  Maret  2022 sebesar 0,297.

Menurut dia, gini ratio di daerah perdesaan pada Maret 2023  tercatat sebesar  0,247, turun  dibanding gini ratio  September 2022  sebesar  0,261 dan gini ratio  Maret 2022  sebesar  0,259.

"Artinya, pengeluaran penduduk pada Maret 20213 masih berada pada kategori tingkat ketimpangan  rendah," ujarnya.

Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan  angkanya tercatat sebesar 23,62 persen dan untuk daerah perdesaan tercatat sebesar 24,72 persen, yang berarti keduanya  tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.

Maritje mengatakan, salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah gini ratio dengan  nilai antara 0-1.

"Semakin tinggi nilai gini ratio menunjukan ketimpangan yang semakin tinggi, Secara umum pada periode September  2016-September 2022, gini ratio di Maluku mengalami penurunan," ujarnya.

"Kondisi ini menunjukan selama periode  tersebut terjadi  perbaikan pemerataan  pengeluaran di Maluku," kata dia.

Namun demikian akibat adanya COVID-19 nilai gini ratio kembali  mengalami kenaikan  pada September 2020. Gini ratio Maluku  pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,306.

Menurutnya, berdasarkan daerah tempat tinggal gini ratio di daerah perkotaan  pada Maret 2023 adalah  sebesar  0,288. Hal ini  menunjukan terjadi penurunan sebesar 0,021 poin dibanding September 2022 yang sebesar  0,309 dan turun sebesar  0,011 poin dibanding Maret 2022  sebesar  0,297.

Untuk daerah perdesaan gini ratio Maret 2023 tercatat sebesar tercatat sebesar  0,247, turun sebesar  0,014 poin  dibanding dengan kondisi  Maret 2022 . Gini ratio pada  di daerah perdesaan pada  September 2022  dan Maret  2022 masing-masing tercatat sebesar  0,261, dan 0,259.

Pada Maret 2023, Provinsi yang mempunyai nilai gini ratio tertinggi tercatat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta  sebesar  0,449, sementara terendah  di Provinsi Bangka Belitung  dengan gini ratio sebesar  0,245.

Dibandingkan dengan Gini Ratio Nasional   sebesar 0,388, terdapat  empat provinsi  dengan angka gini ratio  lebih tinggi,  yaitu  Provinsi Yogyakarta (0,449),  DKI Jakarta (0,431), Jawa Barat (0,425), dan Gorontalo (0,417).

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023