Sebanyak 100 karya ditampilkan oleh 10 seniman perupa Maluku di pameran seni rupa yang dilaksanakan di Taman Budaya Provinsi Maluku pada 7 - 11 Agustus 2023.
Karya seni yang dihadirkan di Pameran Seni Rupa 2023 cukup beragam dengan tema, teknik dan gaya setiap perupa lintas generasi terdiri atas karya lukisan, kriya dan sketsa.
"Kurang lebih ada 20 karya kriya dan 10 karya lukisan anak saya juga ditampilkan di pameran kali ini, " kata salah satu perupa kriya Kota Ambon, Mathen Saiya di Ambon, Rabu
Marthen mengaku, mempersiapkan karya untuk dipamerkan selama satu bulan, tergantung bahan , bentuk dan jenis kayu yang dibuat menjadi seni kriya.
"Salah satu karya yang saya buat untuk pameran ini dengan judul langkah pasti yang menggambarkan ayunan langkah seiring waktu berjalan. Seniman itu berkarya mengekspresikan apa yang dilihat," katanya.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat patung dari limbah kayu yang dimanfaatkan menjadi karya seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Perupa lainnya Michel Frans menampilkan 10 karya lukisan budaya dari kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang menceritakan kehidupan orang bersaudara.
"Lukisan yang saya buat menampilkan budaya MBD seperti Nara atau saudara, Kalwedo yang bermakna arti kesucian dan keluhuran hidup, atas dasar nilai-nilai kemanusiaan," katanya.
Perupa lainnya Andy Jhon Korwa juga menampilkan karya yang telah masuk di Galeri Nasional Indonesia.
"Saya sangat berterima kasih mendapat kesempatan untuk menampilkan 10 karya seni lukisan, salah satunya berjudul karya hidup yang telah ditampilkan di Galeri Nasional tahun 2022, "katanya.
Karya seni tersebut katanya, menceritakan perjuangan para seniman di Maluku yang berproses hingga mampu menghasilkan karya terbaik.
10 perupa yang menampilkan karya di pameran seni rupa yakni Marthen Saiya, Ryan Juanito,.Lodewik Hahury, Theizard Saiya, Helmi Johanes, Remzky, Michel Frans, Andy Jhon Korwa, Kelemens dan Steward.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Karya seni yang dihadirkan di Pameran Seni Rupa 2023 cukup beragam dengan tema, teknik dan gaya setiap perupa lintas generasi terdiri atas karya lukisan, kriya dan sketsa.
"Kurang lebih ada 20 karya kriya dan 10 karya lukisan anak saya juga ditampilkan di pameran kali ini, " kata salah satu perupa kriya Kota Ambon, Mathen Saiya di Ambon, Rabu
Marthen mengaku, mempersiapkan karya untuk dipamerkan selama satu bulan, tergantung bahan , bentuk dan jenis kayu yang dibuat menjadi seni kriya.
"Salah satu karya yang saya buat untuk pameran ini dengan judul langkah pasti yang menggambarkan ayunan langkah seiring waktu berjalan. Seniman itu berkarya mengekspresikan apa yang dilihat," katanya.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat patung dari limbah kayu yang dimanfaatkan menjadi karya seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Perupa lainnya Michel Frans menampilkan 10 karya lukisan budaya dari kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang menceritakan kehidupan orang bersaudara.
"Lukisan yang saya buat menampilkan budaya MBD seperti Nara atau saudara, Kalwedo yang bermakna arti kesucian dan keluhuran hidup, atas dasar nilai-nilai kemanusiaan," katanya.
Perupa lainnya Andy Jhon Korwa juga menampilkan karya yang telah masuk di Galeri Nasional Indonesia.
"Saya sangat berterima kasih mendapat kesempatan untuk menampilkan 10 karya seni lukisan, salah satunya berjudul karya hidup yang telah ditampilkan di Galeri Nasional tahun 2022, "katanya.
Karya seni tersebut katanya, menceritakan perjuangan para seniman di Maluku yang berproses hingga mampu menghasilkan karya terbaik.
10 perupa yang menampilkan karya di pameran seni rupa yakni Marthen Saiya, Ryan Juanito,.Lodewik Hahury, Theizard Saiya, Helmi Johanes, Remzky, Michel Frans, Andy Jhon Korwa, Kelemens dan Steward.
Editor : Ikhwan Wahyudi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023