Deputi I Kantor Staf Kepresidenan RI Febry Calvin Tetelepta mendapatkan gelar adat 'Upu Kehormatan' atau Bapak Kehormatan dari Dewan Pimpinan Pusat Hena Hetu di Jazirah Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah.
Penyerahan piagam dan gelar adat tersebut disampaikan Ketua DPP Hena Hetu Saleh Hurasan dan disaksikan Sekretaris DPP serta pengurus dan para kepala soa maupun tokoh adat serta pemuda Jazirah Leihitu di Ambon, Jumat.
"Entah kenapa sampai saat ini masih ada dualisme kepengurusan DPP Hena Hetu, tetapi saya yakin dan percaya kalau kita masih berfikir rasional bahwa yang legal dan tidak legal itu yang mana," kata Saleh.
Saleh bersama teman-teman tetap mempertahankan DPP ini untuk memberikan nilai dan pengajaran karena dikhawatirkan ke depannya akan menjadi preseden buruk.
Menurut dia, kalau suka dan tidak suka bisa saja menabrak semua etika dan aturan serta tata krama.
"Kita sudah sepakat dan semua bangga dengan jazirah negeri adat, karena selain agama juga beriringan dengan adat dan perlu saling menghormati apa yang sudah diterapkan," ucapnya.
Penyerahan piagam dan SK pengukuhan Febry Calvin Tetelepta sebagai Upu Kehormatan Jazirah Leihitu dan diharapkan bisa melihat jazirah bersama masyarakat ke depannya.
"Maluku ini butuh seorang teknokrat untuk membangun karena sudah pengalaman dengan tokoh yang latar belakangnya dari birokrat, TNI, maupun Polri," tandas Saleh.
Sementara Febry Calvin Tetelepta dalam kesempatan itu menyatakan gelar adat yang diterima ini secara tidak langsung telah mengikat dirinya dan tidak akan mempermalukan jazirah.
"Untuk para orang tua, tokoh pemuda, maupun tokoh masyarakat yang berkenan hadir di sini, lewat pemberian gelar adat ini menjadi tanggungjawab sebagai anak adat yang lebih besar dari anak-anak jazirah sendiri," katanya.
Dirinya juga menyatakan siap untuk maju bertarung di Pemilu Gubernur dan Wagub Maluku 2024 sehingga membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat, termasuk warga di Jazirah Leihitu.
Baca juga: Febry Tetelepta : KSP akan dorong elektrikasi listrik 100 di seluruh Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Penyerahan piagam dan gelar adat tersebut disampaikan Ketua DPP Hena Hetu Saleh Hurasan dan disaksikan Sekretaris DPP serta pengurus dan para kepala soa maupun tokoh adat serta pemuda Jazirah Leihitu di Ambon, Jumat.
"Entah kenapa sampai saat ini masih ada dualisme kepengurusan DPP Hena Hetu, tetapi saya yakin dan percaya kalau kita masih berfikir rasional bahwa yang legal dan tidak legal itu yang mana," kata Saleh.
Saleh bersama teman-teman tetap mempertahankan DPP ini untuk memberikan nilai dan pengajaran karena dikhawatirkan ke depannya akan menjadi preseden buruk.
Menurut dia, kalau suka dan tidak suka bisa saja menabrak semua etika dan aturan serta tata krama.
"Kita sudah sepakat dan semua bangga dengan jazirah negeri adat, karena selain agama juga beriringan dengan adat dan perlu saling menghormati apa yang sudah diterapkan," ucapnya.
Penyerahan piagam dan SK pengukuhan Febry Calvin Tetelepta sebagai Upu Kehormatan Jazirah Leihitu dan diharapkan bisa melihat jazirah bersama masyarakat ke depannya.
"Maluku ini butuh seorang teknokrat untuk membangun karena sudah pengalaman dengan tokoh yang latar belakangnya dari birokrat, TNI, maupun Polri," tandas Saleh.
Sementara Febry Calvin Tetelepta dalam kesempatan itu menyatakan gelar adat yang diterima ini secara tidak langsung telah mengikat dirinya dan tidak akan mempermalukan jazirah.
"Untuk para orang tua, tokoh pemuda, maupun tokoh masyarakat yang berkenan hadir di sini, lewat pemberian gelar adat ini menjadi tanggungjawab sebagai anak adat yang lebih besar dari anak-anak jazirah sendiri," katanya.
Dirinya juga menyatakan siap untuk maju bertarung di Pemilu Gubernur dan Wagub Maluku 2024 sehingga membutuhkan doa dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat, termasuk warga di Jazirah Leihitu.
Baca juga: Febry Tetelepta : KSP akan dorong elektrikasi listrik 100 di seluruh Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023