Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) bersama Kodim 1508/Tobelo menggelar pembinaan masyarakat tanggap bencana sebagai wujud kepedulian dalam upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana alam.

"Bencana non alam adalah peristiwa serangkaian berupa gagal teknologi, epidemi dan wabah penyakit serta bencana alam sosial adalah yang mengakibatkan peristiwa serangkaian yang mengakibatkan manusia yang meliputi konflik sosial antara kelompok atau antara komunitas masyarakat dan teror, sehingga diperlukan penguatan terhadap masyarakat tanggap bencana," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pemkab Halut Fredy Salama saat memberi materi dalam sosialisasi pembinaan masyarakat tanggap darurat yang diikuti puluhan perwakilan warga di Aula Makodim 1508/Tobelo, Kabupaten Halut, Kamis.

Kegiatan yang digelar Kodim 1508/Tobelo dan Pemkab Halut mengusung tema, Bersama TNI Tanggap Bencana dan kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, serta menekan kerugian baik korban jiwa dan harta benda akibat dari bencana alam.

Dia menyebut, ada tiga definisi bencana antara lain bencana alam fenomena yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi,tsunami, gunung meletus, banjir kekeringan, angin topan dan tanah longsor.

Bahkan, dua faktor terjadi bencana alam antara lain faktor alam dan faktor manusia itu sendiri, faktor alam yaitu curah hujan, pasang air laut dan musim kemarau panjang sedangkan faktor manusia yaitu membuang sampah sembarangan, menebang pohon sembarangan, membakar dengan sembarangan.

"Pencegahan yang harus kita lakukan yaitu, hindari membangun rumah di bantaran sungai,jangan membuang sampah di sungai dan selokan, membersihkan sampah di sungai dan selokan, menanam pohon untuk menambah resapan air dan membuang sampah pada tempatnya, jangan membakar dengan sembarang," ujarnya

Kegiatan pembinaan masyarakat tanggap bencana sebagai wujud kepedulian TNI, dalam upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana alam.

Sementara itu, Komandan Kodim 1508/Tobelo Letkol Inf Davit Sutrisno Sirait dihubungi, Kamis, mengatakan, kegiatan ini salah satu program Kodim 1508/Tobelo yang sangat cukup penting kita laksanakan dan ini juga salah satu tugas TNI sesuai dengan UU nomor 34 Tahun 2004 tentang bencana alam, untuk membantu pemerintah daerah apabila terjadi bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Halmahera Utara.

"Apabila terjadi bencana alam kita tidak bisa bergerak sendiri, kita harus kerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat dan dinas-dinas terkait untuk mencegah bencana alam, sebab, cuaca sendiri tidak bisa kita prediksi kapan terjadi, kita manusia biasa tidak bisa melawan kehendak Tuhan, untuk itu kita persiapkan apabila terjadi bencana alam kita sudah bisa tanggap dan cepat apabila terjadi bencana alam," katanya.

Dia mengatakan, dari informasi yang diperoleh dari berbagai media massa, banyak terjadi bencana alam bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di negara-negara lain juga terjadi bencana alam, seperti baru-baru ini terjadi di negara Cina, yang terjadi banjir dan negara lain seperti kebakaran hutan yang mengakibatkan korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi

"Kami harapkan dengan adanya program tanggap Bencana Kodim 1508/Tobelo, Dinas BPBD dan dinas terkait, kita bisa dapat mengantisipasi apabila terjadi bencana alam di daerah kita dan berharap kegiatan ini benar-benar bisa dimanfaatkan dan diambil ilmunya. Harapannya, dengan adanya kegiatan pembinaan ini para peserta bisa berbagi ilmu kepada warga yang lain," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023